Mohon tunggu...
HN
HN Mohon Tunggu... Guru - Teacher - Author - Writer

Membiarkan kata abadi dalam tulisan, terbalut dengan carut marut tinta. Harapannya semoga bermanfaat untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Wanita Kalau Foto, Tidak Bisa Lepas dari Aksesoris?

5 Mei 2023   13:39 Diperbarui: 5 Mei 2023   13:51 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa wanita kalau foto tidak bisa lepas dari aksesoris?

Wanita ialah makhluk unik yang suka ribet. Bukan wanita namanya jika dia tidak ribet. Ya seperti yang kita ketahui, wanita berbeda dengan laki-laki. Sebab wanita dikenal dengan segala keribetannya. 

Dibanding laki-laki yang lebih suka dengan hal yang simpel. Termasuk ketika berfoto. Tidak cukup hanya bermodalkan muka dan badan saja. Namun disini wanita akan mengaitkan hal lain sebagai pelengkap pemotretan. Hal itu ialah aksesoris, yang selalu mengiringi proses pemotretan. 

Ada banyak aksesoris yang dimiliki wanita, antara lain: kacamata, topi, bros bunga, vas bunga, dan lain sebagainya. Aksesoris yang akan dipakai untuk foto tentunya sudah disiapkan sebelumnya. Bisa dipakai salah satunya atau bahkan bisa juga dipakai semua dalam satu waktu. Misal : memakai topi, kacamata, vas bunga, gitar dalam satu waktu sekaligus. 

Bisa juga hanya diambil salah satunya, topi saja misalnya. Atau hanya dipakai kacamata saja. Mau memakai aksesoris yang mana, tentunya sudah dipikirkan. Bahkan saking banyaknya aksesoris, terkadang wanita suka kebingungan. Seperti bingung mau makai aksesoris yang mana, sebab terlalu banyak aksesoris. 

Dalam fikiran wanita, aksesoris dinilai bisa menambah keindahan pada foto tersebut. Rasanya seperti kurang lengkap, apabila tidak diberi tambahan aksesoris. Untuk itulah, aksesoris dikaitkan pada foto. Itu adalah contoh daripada wanita yang suka berfoto menggunakan aksesoris.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun