Mohon tunggu...
HN
HN Mohon Tunggu... Guru - Teacher - Author - Writer

Membiarkan kata abadi dalam tulisan, terbalut dengan carut marut tinta. Harapannya semoga bermanfaat untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Tradisi Syawalan: Megono Gunung di Kabupaten Pekalongan

1 Mei 2023   13:03 Diperbarui: 1 Mei 2023   13:05 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Instagram Pekalongan Info

Tradisi syawalan : megono gunung di kabupaten Pekalongan

Megono gunung di resmikan oleh bupati kabupaten pekalongan yakni Ibu Fadia Arrafiq. Bu Fadia, menghadiri acara pemotongan megono gunung yang telah dibuat oleh warga kabupaten Pekalongan. 

Megono gunung dibuat dalam rangka memperingati syawalan di tahun 1444 Hijriyah. Tradisi syawalan ini juga dimeriahkan oleh kirab atau arak-arakan gunungan hasil bumi dari berbagai wilayah di kabupaten Pekalongan. 

Megono yang merupakan makanan khas pekalongan, namun dibuat mirip seperti gunung. Bentuknya dari bawah terlihat besar, kemudian sampai ke atas terlihat begitu panjang menjulang tinggi. Layaknya gunung, beginilah bentuk rupa megono gunung. Memang di desain seperti gunung, sehingga tampilannya pun terlihat seperti runcing ke puncak. Kuliner satu ini memang terlihat cukup menarik. Selain rasanya yang sedap, bentuknya pun unik. 

Megono gunung diarak dengan menggunakan hiasan yang sudah disediakan. Tak terlewatkan, megono gunung pun juga di hias semenarik mungkin, agar yang melihat semakin tertarik. Megono gunung kemudian di giring oleh beberapa orang agar bisa disaksikan oleh warga. Acara pemotongan megono gunung ini digelar pada tanggal 29 April 2023 pukul 10.00 Pagi. Lokasinya di objek wisata Linggoasri Kecamatan Kajen, kabupaten Pekalongan. Dalam acara tradisi syawalan ini, juga di isi oleh pentas seni budaya lokal seperti kuda lumping suko aji, hiburan campursari dan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun