Kemudian, pada saat pandemi ini ada baiknya jika pendidikan karakter lebih ditekankan lagi, mengingat selama ini, bahwa jarang sekali bagi beberapa Siswa untuk dapat berkumpul , lengkap bersama dengan keluarga dirumah. Pendidikan karakter yang dimaksud disini lebih menekankan untuk menjalin hubungan yang baik antar anggota keluarga, terutama orang tua. Â Pandapat ini sejalan dengan masukan yang diberikan oleh Maryana M. Pd. terkait pembelajaran daring dimasa pandemi COVID-19 ini.
Sedangkan untuk sekolah yang sudah melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka, agar dapat mewajibkan semua peserta didik dan tenaga pendidik untuk islolasi mandiri dirumah, sepulang dari sekolah, Â mengingat bahwa sekolah seharusnya merupakan tempat yang benar-benar steril, sehingga aman untuk dilaksanakannya proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).Â
Dan  untuk sekolah yang masih melakukan pembelajaran daring, perlu adanya kerjasama dengan orang tua untuk mengawasi anaknya agar tetap disiplin melakukan pembelajaran daring, dan yang terpenting adalah untuk menjaga meraka agar tetap berdiam diri dirumah. Selain itu, bantuan dari  aparat keamana juga sangat diperlukan,  untuk mengambil tindakan tegas dalam mendisiplinkan para pelanggar baik itu pelajar  terutama pelajar SMA, ataupun tenaga pendidikan yang masih saja melanggar protokol kesehatan dan keluar rumah dengan alasan yang kurang penting.
Selain itu pemerintah juga perlu memperhatikan pelajar, maupun guru yang dilanda keterbatasan ekonomi, dikarenakan pembelajaran daring ini membutuhkan modal yang besar untuk membeli paket internet, gadget,  dan segala macam perangkat yang dibutuhkan. Hal inilah yang membuat sebagian orang tua menginginkan  agar sekolah  kembali dibuka, walaupun situasi tidak memungkinkan, mereka takut jika biaya keperluan sekolah  yang semakin hari semakin membengkak, tidak seimbang dengan pemasukan  yang semakin hari semakin berkurang akibat krisis ekonomi yang ditimbulkan oleh COVID-19 Ini, sehingga anak-anak mereka terancam putus sekolah. Oleh karena itu uluran tangan dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk meringankan beban  rakyat.
Kemudian, Â perlu di garis bawahi tidak semua daerah di Indonesia mendapatkan kualitas jaringan yang memadai, terutama di daerah terpencil, mereka terancam untuk tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara daring. Seharusnya pendidikan di Indonesia dapat disamaratakan di seluruh pelosok negeri tanpa ada satu pun daerah yang tertinggal, karena pendidikan merupakan hak setiap manusia dan sudah jelas-jelas tercantum dalam UUD 1945 sebagai tujuan bangsa Indonesia itu sendiri. Pemerataan akses internet sangat perlu dilakukan dan dipercepat pembangunannya, karena tidak ada yang tau kapan musibah ini akan berakhir dan tidak ada yang tau kapan pula pembelajaran daring ini akan berakhir.
Pembelajaran  secara daring ataupun tatap muka, tentu menuai beragam tanggapan, baik itu dari orang tua, guru, ataupun pelajar itu sendiri. Dan juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, akan  tetapi skenario pembelajaran yang saat ini dijalankan merupakan tantangan  keadaan yang sama sekali tidak direncakan apalagi diinginkan, ini merupakan keadaan darurat sehingga apapun yang dijalankan pasti belum sepenuhnya sempurna, dan tidak akan sempurna dalam waktu yang singkat. Saat ini tentunya yang paling di prioritaskan adalah keselamatan, kesehatan dan keamanan semua pihak. Jadi ada baiknya agar kita saling tolong-menolong, menguatkan,  dan memahami satu sama lain sehingga, perlahan-lahan musibah ini akan terasa ringan dan cepat berlalu.
"Tulisan ini dibuat oleh Peserta Remaja Belajar Menulis Konten Musim 3 Bastra ID"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H