Mohon tunggu...
Hazmi Cokro
Hazmi Cokro Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Limited Life and Limited Days

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mahasiswa PMM 98 UMM Lakukan Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan di Dusun Krajan

18 September 2020   11:10 Diperbarui: 10 Oktober 2020   19:36 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini bidang pertanian dan perkebunan sangat penting untuk diperhatikan di Era New Normal. Para petani Dusun Krajan, Desa Sumbersekar mendapatkan masalah tentang penyemprotan dan penyiraman terhadap tanaman pada lahan pertanian ataupun perkebunan, dikarenakan luasnya lahan dan banyak tanaman yang harus di kelola secara rutin setiap hari.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terdorong untuk melaksanakan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang beranggotakan lima orang antara lain : Akmal Dzaky H. (FT/Informatika) selaku koordinator kelompok, M. Hazmi Cokro M (FT/Informatika), Rangga Kurnia P.W (FT/Informatika), Kresna Wahyu R (FT/Informatika), M. Angga Satria (FT/Informatika). Tema kegiatan yang diangkat berjudul “Implementasi Alat Microcontroller Penyiram Otomatis pada Tanaman di Kebun guna Memudahkan Kegiatan Bercocok Tanam”.

Selasa (08/09/20), mahasiswa PMM Kelompok 98 UMM bersama Bapak Budiono selaku Kepala Dusun Krajan untuk melakukan koordinasi dengan Bapak Hartono selaku ketua kelompok tani di Dusun Krajan terkait pelaksanaan program pengabdian masyarakat dan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan kedepannya. Mahasiswa PMM Kelompok 98 UMM sangat berharap dengan memberikan inovasi berupa alat penyiraman otomatis ini dapat mengembangkan pada sektor pertanian maupun perkebunan di Dusun Krajan, Desa Sumbersekar, Kabupaten Malang. Sehingga meningkatkan produksi pada sektor tersebut serta membantu perekonomian masyarakat di dusun ini.

“Mayoritas petani disini menaman padi dan sayur mayur dimusim hujan kemarin, dikarenakan sekarang memasuki musim kemarau beberapa rekan petani beralih fungsi lahan menjadi tanaman kering seperti tanaman jeruk” ujar Bapak Hartono. Beliau juga menambahkan bahwa rekan petani yang menanam padi, hasil panen biasanya hanya cukup untuk konsumsi pribadi dengan keluarga, namun jika menanam tanaman jeruk hasil panen bisa untuk memenuhi permintaan pasar sehingga dapat dijual demi meningkatkan perekonomian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun