Mohon tunggu...
Humaniora

Konseling sebagai Proses Memperoleh Pengalaman Baru

7 Maret 2017   21:12 Diperbarui: 7 Maret 2017   22:42 2421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

2. Keharusan psikologis

Keharusan psikologis merupakan pikiran atau perasaan yang mengharuskan seseorang berbuat utnuk menunjang perjalan hidupnya. Sebagai contoh adalah “saya harus menjadi juara 1 Duta BK”, “saya harus disegani orang lain”, dan lainsebagainya. Dengan demikian orang akan merasa gagal apabila keharusan itu tidak dapat ia penuhi. Dengan demikian mereka tidak mendapatkan kepuasan dari lingkungan dan tidak mampu berinteraksi dengan lingkungan dengan baik. Sehingga mereka yang mengalami hal tersebut akan selalu berada dalam konflik yang menekan dirinya, yang pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai masalah.

Empat macam keharusan masalah, adalah :

a. Keharusan psikologis personal ( pribadi ), misalnya “saya harus sukses”

b. Keharusan psikologis interpersonal, misalnya “saya harus disayang”

c. Keharusan psikologis social, misalnya “saya harus masuk PTN Favorit”

d. Keharusan psikologis destruktif, ,isalnya “saya gagal”

3. Konflik Kebutuhan

Dalam kehidupan, manusia tidak memiliki kebutuhan tunggal, melainkan banyak kebutuhan – kebutuhan yang harus terpenuhi. Kebutuhan tersebut harus dipenuhi dan tidak jarang mereka salimg bertentangan dan itu menyebabkan konflik internal, yang pada nantinay akan menyebabkan gangguan perilaku dan masalah pribadi.

b. Menghapi Realitas

Banyak orang menghadapi masalah karena kurangbisa menghadapi realita. Mereka tidak paham keadaan yang sebenarnya. Proses konseling merupakan kesempatan yang baik dan efektif untuk membantu individu menghadapi realita. Disini, proses konseling dapat memberikan pengalaman baru, sehingga mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang realita dan dapat menghadapinya. Penyebab orang tidak mampu menghadapi realita adalah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun