sandra duduk dengan kaki menjuntai
sekali-kali ia mengayunkan kakinya ke sungai yang menghitam oleh malam
mungkin baru kali ini aku melihatnya tersenyum-senyum sendiri
aku tidak mendekatinya
hanya mengamati dari kejauhan
aku sedang berfikir apa yang dia lakukan di sana?
dibawah cahaya purnama keemasan yang membelah sungai sampai ke ujung kakinya
sandra tampak gembira dengan lamunannya
kemudian dia menatapku seolah tau aku mengamatinya dari tadi
senyumnya hilang, wajahnya datar
ah... aku tau...
dia menuntut sesuatu dariku
maaf sandra... aku tidak mengingat apapun
tak sepatah kata pun yang mampu kuingat dari puisi tentang purnama
ya sandra.. aku tau
semua kindahan semesta sudah kudongengkan untukmu
tapi tak satu kata pun yang bisa kuulangi
jadi berhentilah menatapku seperti itu
kau tidak benar-benar tau apa yang kau tuntut dariku
aku menghela nafas
dan seperti biasa...
aku berjalan lelah menghindari tatapan dingin matanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H