1 detik
ya... aku ingat
kabut melesatkan bayangmu untuk memeluk dan mengecupku
menyentak jantungku walau hanya 1 detik
kukerjapkan mataku demi kesadaranku
dan kau masih berdiri di sana
terhalang pekatnya kabut malam
di akhir november
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!