Mohon tunggu...
Hazel Fairuz Shidqi
Hazel Fairuz Shidqi Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Muda I Sarjana Kedokteran Militer UNHAN 2024

Dokter Muda dengan Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Konflik Indonesia-China di Laut Natuna Utara, Perspektif, Analisis, Solusi, serta Pesan Kedaulatan untuk NKRI

31 Mei 2024   08:42 Diperbarui: 31 Mei 2024   08:42 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Indonesia Ocean Justice Initiative , 2023

Selain itu, pemahaman yang kuat tentang kedaulatan NKRI akan membentuk karakter generasi muda yang berwibawa, patriotik, dan siap menghadapi tantangan global. Pendidikan formal dan informal, kegiatan kepemudaan, serta partisipasi aktif dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan dan kebangsaan menjadi sarana yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai ini.

Dengan menanamkan doktrin kedaulatan NKRI kepada generasi muda, Indonesia dapat memastikan bahwa nilai-nilai kebangsaan akan terus hidup dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ini merupakan investasi jangka panjang yang sangat berharga bagi keberlanjutan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Pentingnya Edukasi kepada Segenap Lapisan Masyarakat terhadap Konflik di Laut Natuna

Edukasi mengenai konflik di Laut Natuna kepada segenap lapisan masyarakat sangat penting untuk beberapa alasan utama. Laut Natuna merupakan kawasan strategis yang memiliki nilai ekonomi dan geopolitik tinggi. Konflik di wilayah ini melibatkan berbagai negara dan dapat berdampak luas, termasuk terhadap keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

  1. Kesadaran dan Kepedulian: Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap konflik di Laut Natuna. Hal ini penting karena konflik tersebut dapat mempengaruhi keamanan dan kepentingan nasional Indonesia. Dengan demikian, masyarakat dapat menjadi motor untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan berpedoman pada Pancasila.

  2. Pengembangan Jiwa Kebangsaan: Membantu masyarakat mengembangkan jiwa kebangsaan dan nasionalisme. Kegiatan penguatan pembaruan kebangsaan perlu dilakukan melalui berbagai upaya, contohnya dengan adanya artikel ini diharapkan dapat mengembangkan kesadaran diri dan budaya kita. Dengan demikian, masyarakat dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat lainnya dalam menjaga keutuhan persatuan di Indonesia.

  3. Pengembangan Kedaulatan Nasional: Memahami pentingnya kedaulatan nasional dan bagaimana konflik di Laut Natuna dapat mempengaruhi keamanan dan kepentingan nasional Indonesia. Pemerintah Indonesia harus tetap mempertahankan fokus kebijakan pertahanan pada potensi konflik yang besar di LCS. Dengan demikian, masyarakat dapat menjadi motor untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945.

  4. Pengembangan Kesadaran Hukum: Membantu masyarakat memahami hukum internasional yang relevan dengan konflik di Laut China Selatan. Misalnya, Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS 1982) yang ditandatangani oleh China juga oleh negara-negara lain. Dengan demikian, masyarakat dapat memahami dasar hukum yang mengatur wilayah perairan dan bagaimana China tidak memiliki dasar hukum internasional yang sah untuk klaim wilayah perairan di LCS.

  5. Pengembangan Kesadaran Kemanusiaan: Membantu masyarakat memahami pentingnya keselamatan dan keamanan di wilayah perairan. Keamanan navigasi di Laut China Selatan merupakan kepentingan dan tanggung jawab bersama setiap negara dan pihak yang menggunakan salah satu jalur laut terpadat di dunia ini. Dengan demikian, masyarakat dapat memahami pentingnya kerja sama antar negara untuk menjamin keselamatan dan efisiensi terhadap semua aspek di Laut China Selatan.

Melalui edukasi yang efektif, segenap lapisan masyarakat akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi dan menyikapi konflik di Laut Natuna secara bijak. Edukasi ini juga akan berkontribusi pada ketahanan nasional dan perdamaian regional yang lebih baik.

Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun