Mohon tunggu...
Hazel Abid
Hazel Abid Mohon Tunggu... Desainer - Penulis Amatir

Mengasah pikiran, membuka cakrawala ilmu

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kostum Persija Untuk PNS ala Anies Baswedan

2 Juli 2019   19:15 Diperbarui: 2 Juli 2019   19:30 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari ini dunia berita di hebohkan dengan wacana Gubernur Anies Baswedan yang ingin agar PNS di DKI Jakarta memakai baju Persija setiap ada pertandingan Persija sebagai bentuk dukungan mereka kepada tim sepak bola Macan Kemayoran tersebut. 

Penulis membaca di media berita, wacana tersebut nampaknya akan dibuat serius oleh pemerintahan DKI Jakarta. Hal ini dibuktikan  bahwa Gubernur Anies Baswedan akan membuat sayembara  untuk Kostum PNS "Persija Day" dan Dana untuk pembuatan Kostum tersebut memakai APBD DKI Jakarta. 

Jika kita berbicara tentang apresiasi pemerintah DKI Jakarta untuk Persija dengan membuat kostum akan sah-sah saja. Tapi kiranya , ada beberapa hal yang lebih penting yang coba penulis kemukakan daripada masalah kostum Persija untuk PNS dengan melihat perkembangan kinerja Pemda DKI dari berbagai media.

1.  Biasanya sebuah kesebelasan sepak bola pasti mempunyai kandang sendiri alias stadion yang digunakan untuk berlatih rutin dan untuk pertandingan- pertandingan.

Sebuah dukungan dari pemerintah DKI Jakarta menjadi salah satu yang penting dalam hal ini, mengingat Persija Jakarta hingga hari ini belum mempunyai stadion milik sendiri.

Perkembangan Stadion BMW yang menurut media berita sudah berjalan akhir maret kemarin nyatanya masih ada beberapa kendala. Salah satunya tentang sengketa pembuatan Taman BMW yang sampai saat ini dimenangkan gugatannya bukan dari Pemda DKI Jakarta. Hal ini pastinya menjadi salah satu hal yang terpenting kedepannya untuk Pemda DKI Jakarta agar kelak dikemudian hari ketika stadion tersebut telah dirampungkan tidak menjadi masalah. 

2. Masalah Reklamasi yang sampai saat ini masih menjadi persoalan yang belum berujung damai dengan masyarakat yang tidak terima dengan Pemda DKI Jakarta. Pasalnya, Gubernur Anies Baswedan diam-diam menerbitkan IMB untuk pulau yang terlanjur sudah ada bangunannya.

Kita tahu,bahwa ketika Perdebatan Pilgub waktu itu ada pembahasan tentang reklamasi, dan Gubernur Anies Baswedan berjanji akan menghentikan dan menstop reklamasi apapun kondisinya karena telah merugikan masyarakat di pesisir utara Kota Jakarta (Keberpihakan). 

Tapi keadaan sekarang berbalik, Pertanyaannya, secara kualitas, Apakah Pemda DKI lebih mementingkan kostum Persija untuk PNS yang notabene hanya sebagai kegiatan ceremonial atau Reklamasi yang memang masyarakat kecil pesisir utara Jakarta sangat membutuhkan untuk jangka panjang ke depan? atau Apakah wacana kostum Persija untuk PNS hanya dijadikan sebagai pengalihan isu Pemda DKI Jakarta agar sebagian masyarakat yang memang sangat mendukung Persija bisa melupakan tentang Reklamasi ? 

3. Masalah Normalisasi Sungai di DKI Jakarta yang katanya Pemda DKI Jakarta akan membangun beberapa waduk di DKI Jakarta guna mengantisipasi terjadinya banjir ke depan.

Sampai Saat ini pun , belum ada perkembangan yang signifikan dari Pemda DKI dalam menangani masalah banjir di Ibukota khususnya tentang pembangunan waduk-waduk. 

Pemda DKI pun telah membuat tim khusus yang sering kita sebut dengan TGUPP (Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan) yang salah satunya khusus menangani tentang normalisasi sungai di DKI Jakarta. Anggota yang direkrut pun tidak dibatasi serta anggaran untuk tim tersebut terbilang cukup fantastis yaitu 19,8 Miliar Rupiah. Apakah normalisasi sungai hanya sebagai wacana saja ? 

Beberapa hal diatas menjadi sangat penting menurut penulis karena melihat dari faktor manfaat yang di dapatkan ketika Gubernur Anies Baswedan mampu mewujudkan janji-janjinya. Meskipun pada dasarnya masih banyak masalah masalah Ibu Kota yang penting yang harus di selesaikan oleh Pemda DKI Jakarta. 

Selama ini, Pemda DKI Jakarta hanya menyajikan sebuah kegiatan-kegiatan yang hanya bersifat ceremonial dan tidak berdampak jangka panjang untuk warga Ibu Kota. 

Masih banyak masalah yang lebih penting untuk warga ibu kota dari pada hanya sekedar membuat wacana ceremonial tentang kostum Persija untuk PNS. Biarlah PNS yang memang suka dengan Persija Jakarta membeli kostum Persijanya sendiri. Maksimalkan Anggaran Daerah (APBD) untuk masalah-masalah Ibu kota yang memang lebih penting dari Kostum Persija untuk PNS.

Penulis tidak bermaksud mengecilkan Persija Jakarta dengan menyinggung masalah kostum Persija untuk PNS, akan tetapi penulis lebih menitikberatkan kepada hal kualitas kinerja Pemda DKI Jakarta bukan lagi soal Kuantitas Pemda DKI Jakarta dalam merangkul warga DKI. 

Akhirnya , saya teringat perkataan salah seorang sahabat aktivis yang waktu itu melakukam Aksi Tolak Reklamasi di depan Balai Kota DKI Jakarta dengan mengatakan "Bapak-bapak yang digaji dari rakyat bekerja untuk Rakyat atau bekerja untuk Anies Baswedan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun