Ya, aku tak peduli seberapa banyak lelaki yang telah bersumpah di depanmu bahwa dirinya bukan Don Juan. Aku tak peduli seberapa banyak lelaki yang telah memuji ketegaranmu sebagai Marsinah. Aku tak peduli seberapa banyak lelaki yang telah mengancam memenjarakanmu sebagai Zarima. Dan aku tak peduli seberapa banyak lelaki yang telah merangkak memahkotaimu sebagai Cleopatra.
Aku tak peduli. Tak pernah peduli. Sebab tak pernah kurebut engkau dari dirimu.
Aku hanya peduli pada sebuah "YA!" atas satu pertanyaan yang menuntut sebuah "YA!"
Dan itu tak pernah terlalu singkat buatku. Seperti saran bisumu padaku : "Tak perlu banyak aksara."
Ah, kata-kata itu tentu berharga. Setidaknya mirip cinta yang kau sajikan.
Sedikit kurang, banyak tak sisa. Siap melesat kesegala penjuru.
[caption id="attachment_271469" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi http://www.zonaberita.com"][/caption]
Kita tak pernah mengikat senyum sayang
tapi saling menyapa dalam pesta kunang-kunang
Ya, setiap lekuk tubuhmu adalah lintas lahar di jurang magma
segalanya sempurna.
Kalau begitu sebaiknya aku berberes-beres seperti dikata orang dengan bagusnya.
Semoga hujan memberi kabar segera.
Dan kita beranjak membersihkan cinta.
***
[caption id="attachment_271535" align="alignright" width="300" caption="islustrasi http://helmibudiprasetio.wordpress.com"][/caption]
NB:
Kamu pencet tombol "Top". Di lift pencet 21, lalu naik ke lantai atas. Di situ cuma ada satu pintu. Ia terbuka sedikit. Kemudian belok kiri kearah kamar, ikuti suara musik. Aku nyaris tak sabar menunggumu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H