***
Beberapa saat kemudian... drrrrrrrttt...drrrrrttttt... Terjadi kontraksi mulut Uterus yang sedikit membuka dan menimbulkan getaran. "Ovum telah siaaaaaaapppp...!" Entah darimana datangnya suara itu. Tapi suara itu membuat perkelahian para sperma terhenti. Dan mereka pun menoleh ke arah sumber suara di mulut Uterus. Mereka tahu suara itu adalah sinyal feromon sebagai penanda Ovum telah dewasa. "Ovum.. Ovum.. Ovum.. Ovum.. Ovum..!!!!!"Â Teriakan para sperma yang bersemangat. Lalu mereka pun segera meluncur memasuki 'Segitiga Harapan Colombus' dengan kubunya masing-masing. Dan sepertinya mereka semua akan ikut berkompetisi tanpa ada kesepakatan damai sebelumnya. "Lewat sini." Feromon menunjukkan jalan meskipun ia tak terlihat.
***
Wushhhh... Wussshhhhhh.... Mereka kembali balapan di ruang uterus. Karena tak ada kesepakatan damai sebelumnya. Perkelahian pun masih terjadi dalam perjalanan. Antar kubu saling memblokade jalan kubu lainnya. Ada juga yang saling menggigit ekor rivalnya. Korban-korban masih terus berjatuhan. Hingga jumlah mereka yang menuju Ovum semakin sedikit. Mereka tak sadari telah tiba di Kota tujuan, Tuba Fallopi. Dan dari kejauhan mulai tampak sebuah bola besar.
"Itu dia, Ovum...!" "Seraannggg...!"
Sperma yang tinggal ribuan jumlahnya itu menggunakan sisa-sisa tenaga mereka untuk mencapai Ovum. Dan Sun Tzu yang mengerti tentang Strategi dan Taktik langsung memberikan instruksi ke kubunya. "Serang dari sisi sampiiiinnng !!!"
***
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H