Aku,
Salah satu dari sekian juta.
Lelaki yang terusir [dari surga] dengan vonis berdosa.
Tak ada yang patut merasa bersalah selain diri-mu wahai sang empu-nya.
***
Apakah engkau tak sadar bahwa masing-masing diri-mu adalah seorang Hawa?
Karakter-mu telah banyak dikabarkan dalam wahyu maupun sejarah para Orang Suci.
Dan kalimat Tuhan tentang jenis kalian ini tetap aktual hingga kini dan nanti.
Maka sekiranya rasa bersalah itu pun harus tetap ada.
***
Kalian adalah gerbong setan.
Kalian adalah pelanggar pohon terlarang itu.
Kalian adalah pembangkang pertama hukum Tuhan.
Kalian adalah penggoda Adam, yang iblis pun tak cukup mampu untuk menaklukkannya.
***
Tak ada beda, apakah masing-masing diri-mu ada dalam wujud seorang ibu, istri maupun putri.
Kalian tetap Hawa penggoda yang harus di waspadai.
Kalian dengan sembrono telah menghancurkan manusia, manifestasi Tuhan.
Akibat pembangkangan-mu itu, jutaan Adam harus kembali terusir [dari surga].
----------000-----------
Ilustrasi: Google
***Sebuah generalisasi karakter per-empu-an, puisi tentang rentannya dosa akibat hadirnya perem-puan, dan diperuntukkan kepada para lelaki yang meng-Empu-kan 'Puan Hawa'.
(Pisss.. Ladies v^^v)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H