Mohon tunggu...
Chandra L
Chandra L Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Melihat Kepribadian Sanikem, Wanita yang Berani Menentang Penjajahan

27 Februari 2016   18:04 Diperbarui: 27 Februari 2016   22:20 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu berlalu, sesuatu hal sangat penting terjadi dan merusak hubungan Nyai Ontosoroh dan Tuan Mallema, si Tuan Besar Kuasa. Tuan Mallema lama kelamaan hilang perlahan dari rumah dan perusahaan itu dan Nyai Ontosoroh harus mengurus rumah tangga,keluarga dan juga perusahaan itu.

Kita harus seperti Nyai Ontohsoroh, Sangat berani, Rajin belajar segala hal, berani merubah pandangan orang lain, dan sayang kepada anak-anaknya. Tapi tidak ada manusia yang sempurna, Nyai Ontosoroh pun punya sifat buruk karena ia juga manusia. Nyai Ontosoroh sangat keras hingga ia tidak mau mengunjungi kedua orang tuanya, tetapi orang tuanya bersalah juga karena tidak ada yang pernah menjenguk Nyai Ontosoroh. Selain itu walaupun ia sangat sayang kepada Annelies dan juga kepada Minke, pada akhirnya ia membiarkan saja Robert Mallema merusak dirinya dan tidak mempedulikannya begitu saja.

Menurut saya, Buku Bumi Manusia sangat direkomendasikan untuk dibaca karena pesan moralnya yang tersirat, alur cerita yang bagus, dan juga ceritanya membuat para pembaca penasaran. Tapi jika anda jarang membaca novel maka cobalah membaca novel rekomendasi lainnya karena bahasa yang sangat sulit dan banyaknya kata serapan. Terimakasih telah membaca ulasan tentang novel Bumi Manusia ini. Maaf jika ada salah kata atau penulisan dan kiranya para pembaca dari novel ini bisa menjadi lebih bijaksana, pintar ,dan adil karena sesuai dari novel ini,

“Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan”(Jean Marais, hal 77)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun