Mohon tunggu...
Hazal
Hazal Mohon Tunggu... Guru - Peneliti Karya Sastra

Anak sholeh kelahiran '96. Asal kota Raha kabupaten Muna. Senang membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tuan Putri Slow Respon, Driver Gagal Beli Susu

7 Mei 2024   12:34 Diperbarui: 7 Mei 2024   12:38 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay.com

Terkadang memang perlu belajar dari kisah Abunawas. Begini cara gue agar pelanggan tidak mager. Dalam kondisi tertentu barangkali bisa dipertimbangkan. Siapa tahu bisa bermanfaat.

Tentu saja kalian sering mengalami, dimana pada saat memenuhi orderan, ada beberapa pelanggan yang mager alias malas gerak. Tidak ingin keluar, ia hanya menunggu di kamar.

Sebagai driver yang mengerti tanggung jawab tentu saja akan melakukannya. Berusaha melayani dengan sebaik mungkin agar pelanggan tetap nyaman menggunakan jasa maxim.

Sebenarnya bukan suatu persoalan ketika pelanggan mager atau hanya menunggu di kamar. Tapi setidaknya bisa menjelaskan dengan spesifik mengenai tempat kepada driver agar lebih mudah ditelusuri.

Saya pribadi banyak menemukan kasus. Seringkali para pelanggan membuat titik yang tidak sesuai dengan tempatnya mereka. Juga tidak menyertakan alamat yang spesifik di kolom catatan. Atau membuat chat pribadi yang bisa memudahkan untuk dicari.

Hal yang lebih menyedihkan lagi adalah mendapat pelanggan yang slow respon. Suka tidak suka, dia akan membuatmu menunggu lama di pinggir jalan. Belum lagi panasnya matahari. Siapa yang tidak akan emosi? Tapi tetap saja harus sopan kepada pelanggan dan berusaha melayani mereka dengan sebaik mungkin.

Pernah suatu ketika saya mendapat orderan makanan. Sesuai dengan perintah di aplikasi. Membeli dua porsi makanan dan membawakannya di titik tujuan tepatnya di suatu asrama. Saat sampai di titik tujuan, saya coba konfirmasi melalui chat bahwa saya sudah ada di depan.

Tapi kamu tahu apa yang terjadi? Tidak ada respon sama sekali. Saya coba biarkan selama beberapa menit, tapi masih tetap saja tidak ada respon. Sempat berpikir jangan sampai ini hanya penipuan. bila memang ini penipuan, mau tidak mau, nasi yang dipesan harus dimakan sendiri.

Saya coba chat lagi, saya katakan, "Kaka, dimana? Dari tadi saya berada di depan asrama." Tapi tetap saja belum ada respon. Mestinya para pelanggan juga mengerti. Anda bisa bayangkan kami sudah rugi waktu. Korban perasaan lagi. Target untuk beli susu anak pun gagal kalau seperti ini modelnya.

Kurang lebih setengah jam baru ada balasan. Lalu dia bertanya, "Mas dimana mi?" Terus aku jawab saya di depan asrama sesuai titik di aplikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun