Di umur yang menjelang 30 Tuhun, rupanya masalah demi masalah kini telah mengobrak-abrik mental seorang pejuang, nyali surut, kekuatan pun menjadi lemah.
Segala apa yang diimpikan, kini tak kunjung tercapai, ijazah yang seolah tidak berguna, sebab untuk masuk di sebuah perusahaan pun hanya mengandalkan KTP dan beberapa lembar helai uang gambar pahlawan sebagai pelicin untuk bisa bergabung di sebuah perusahaan.
Anda bisa bayangkan. Betapa sulitnya untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Benar bahwa bagi orang yang memiliki uang, mudah saja untuk bergabung, tapi bagi mereka yang tidak memiliki uang, justru seperti mata kail pancing yang tersangkut ditenggorokan.
Kepada siapa mesti mengadu, kepada siapa mesti meminta tolong. Praktek yang demikian seharusnya tidak terjadi, tapi tetap saja beberapa orang memanfaatkan keadaan ini.
Lantas dimana peran pemerintah atas hal ini? Maka aku harus katakan bahwa semua ini sangat disayangkan. Sebuah fakta yang menjadi bukti bahwa pemerintah gagal dalam menjalankan perannya.
Gambaran pemerintahan saat ini rasa-rasanya semakin menghimpit orang-orang yang lemah. Aku teringat dengan ucapan seorang sahabat bahwa dalam situasi sekarang ini, orang kaya akan semakin kaya dan yang miskin semakin melarat.
Tapi tetaplah bersabar bagi kamu yang saat ini berada dalam situasi yang sama. Mungkin saja ini adalah cara Tuhan untuk memberi pahala melalui jalur kesabaran.
Tetaplah berpikir positif sekalipun mental dihajar habis-habisan. Tetaplah melangkah sekalipun badan sudah lemah, semua hanyalah cara Tuhan menunjukan kebesarannya. Tuhan ingin memberimu kesadaran bahwa kita adalah manusia yang lemah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H