Mohon tunggu...
Hazal
Hazal Mohon Tunggu... Guru - Peneliti Karya Sastra

Anak sholeh kelahiran '96. Asal kota Raha kabupaten Muna. Senang membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dahsyat! Inilah Nasihat yang Bukan Tinta di Atas Kertas

14 September 2023   17:16 Diperbarui: 14 September 2023   17:21 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasehat sangat penting untuk didengarkan ataupun dibaca. Sebab dengan nasehat, kita menjadi sadar atas kesalahan yang mungkin kita lakukan.

Nasehat tidak hanya didapatkan dari mereka yang dikenal berilmu tinggi. Atau mereka yang menduduki jabatan tinggi.

Nasehat bisa didapatkan darimana saja. Entah dari anak dengan usia belasan tahun, dari orang tua, kawan, sahabat, ataupun mereka para pemulung di jalanan.

Tapi beberapa orang, hanya akan mendengarkan nasehat dari mereka yang memiliki latar belakang sosial yang baik. Sedangkan mereka yang hidup sederhana seringkali nasehat mereka tidak didengarkan.

Ucapan orang yang tidak memiliki apa-apa seperti angin lewat saja. Tak berguna, tak ada artinya, bahkan mereka enggan untuk mendengarkan.

Juga tidak sedikit orang yang enggan untuk dinasehati. Orang-orang demikian lebih mementingkan ego pribadi. Mereka melakukan apapun yang mereka inginkan, sekalipun cara yang mereka lakukan tidak sejalan dengan norma atau nilai sosial yang berlaku.

Tapi walau begitu. Tuhan tidak pernah kekurangan cara untuk mengingatkan manusia yang sudah melampaui batas dalam menjalani kehidupan.

Berikut adalah beberapa nasehat yang bukan tinta di atas kertas:

1. Nasehat Kecelakaan

Betapa banyak orang-orang yang sering ugal-ugalan dalam berkendaraan. Mereka tidak lagi peduli dengan keselamatan dirinya ataupun orang lain. Banyak orang terdekatnya yang sudah sering mengingatkan tapi ia tidak pernah sadar dan tetap mengikuti keinginannya.

Hingga akhirnya Tuhan yang mengingatkan langsung dengan menurunkan musibah berupa kecelakaan. Entah tangannya yang patah ataupun kakinya. Apabila melihat berita, betapa banyak orang yang mengalami kecelakaan sampai mengalami keadaan yang sangat tragis. Demikianlah Tuhan menasehati hambanya.

2. Nasehat Kematian

Kematian adalah hal yang pasti terjadi. Hanya saja semua orang tidak pernah tahu kapan ajal akan menjemputnya. Apabila mengamati cara hidup sebagian orang, kita akan mendapati bahwa dalam proses menjalani hidup, tampak seperti orang yang akan hidup abadi.

Hal ini dapat dilihat dari perilakunya. Entah karena kesombongan karena harta atau jabatan. Padahal apabila direnungkan lebih jauh. Segala capaian selama hidup, pada akhirnya hanya akan menjadi kenangan dan ditinggalkan.

Oleh karena itu, tidak salah bila menyebut kematian sebagai nasehat untuk setiap manusia bahwa kehidupan dunia pada akhirnya akan ditinggalkan. Jadi tidak perlu angkuh dan sombong. Tetaplah menjalani hidup sesuai dengan norma dan keyakinan yang berlaku.

3. Nasehat Sakit

Mengingat tentang penyakit, sekitika ingatan membawaku pada sebuah rumah sakit. Betapa banyak orang disana yang akhirnya menyesali semua kebiasaan buruknya.

Penyesalan itu lahir karena tubuhnya sudah teramat menderita atas penyakit yang dialaminya. Jadi, dapat dikatakan bahwa ini merupakan nasehat yang bukan tinta di atas kertas. Sebuah nasehat yang mengingatkan kita untuk meningkatkan pola hidup sehat dengan terus membentuk kebiasaan-kebiasaan baik yang dapat menjauhkan kita dari sebuah penyakit.

4. Nasehat Bangkrut

Banyak orang yang seringkali lupa diri. Penyebabnya tidak lain karena harta yang dimilikinya. Bila dulu ia sering membantu orang lain namun seiring berjalannya waktu, rasa senang berbagi akhirnya hilang dalam dirinya. Tergantikan dengan perasaan ingin menang sendiri.

Nasehat dari orang terdekat tak lagi bermakna. Tapi lagi-lagi Tuhan tidak kekurangan cara untuk mengingatkannya. Ya! Tuhan menjadikannya bangkrut sehingga dengan itu ia bisa menyesali semua kesalahan yang dilakukan di masa lalu.

5. Nasehat Bencana Alam

Ketika nasehat dari pemerintah tak lagi didengarkan, dari teman apalagi. Maka hadirnya bencana alam selalu menjadi nasehat terbaik. Nasehat yang bukan tinta di atas kertas.

Sebuah nasehat yang mengingatkan untuk selalu menjaga alam, nasehat untuk membentuk kebiasaan baik agar alam tetap terjaga. Keindahan hadir dan kebahagiaan ada di dalam jiwa.

Tapi kita tahu bahwa betapa banyak manusia yang seringkali tidak peduli dengan dampak yang bisa ditimbulkan dari perbuatannya. Ia lebih mementingkan keuntungan pribadi sekalipun resikonya teramat buruk bagi kebanyakan orang.

Karena itu, nasehat berupa bencana alam akhirnya menjadi nasehat terbaik demi lahirnya kesadaran. Demikianlah nasehat yang bukan tinta di atas kertas. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun