Mohon tunggu...
Hazal
Hazal Mohon Tunggu... Guru - Peneliti Karya Sastra

Anak sholeh kelahiran '96. Asal kota Raha kabupaten Muna. Senang membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Contoh Penulisan Pidato yang Menarik

2 Mei 2023   10:17 Diperbarui: 2 Mei 2023   10:25 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bagi kalian yang masih kesulitan dalam membuat teks pidato, pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi contoh penulisan teks pidato.

Pidato yang baik tentu saja mesti memenuhi unsur-unsur dari sebuah pidato. Pertama mesti ada salam pembuka, kemudian isi pidato atau hal yang perlu disampaikan di depan audiens, dan yang terakhir adalah penutup pidato.

Sebelum membuat teks pidato yang menarik, kita perlu memahami defenisi dari pidato itu sendiri. Dengan demikian, dalam membuat teks pidato menjadi lebih mudah.

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang menjelaskan bahwa pidato adalah suatu proses mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan di depan khalayak.

Pidato biasanya digunakan dalam acara-acara tertentu seperti acara-acara kenegaraan, pengukuhan guru besar universitas pada saat diangkat secara resmi, ataupun saat memperingati hari yang bersejarah.

Berikut adalah contoh pidato dalam rangka memperingati hari buruh;

1. Salam Pembuka

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt. Sehingga hari ini kita masih diberikan kesempatan, melangkahkan kaki, mengayunkan tangan, untuk kemudian hadir di tempat ini dalam rangka memperingati hari yang bersejarah.

Sholawat serta salam kita haturkan kepada nabi besar Muhammad SAW. Atas perjuangan beliau, tetesan darah dan air mata beliau, yang telah berjuang membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang seperti sekarang ini.

2. Isi Pidato

Hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan ini tepatnya pada momen memperingati hari buruh, izinkanlah saya menyampaikan sepatah dua kata untuk kemudian mengingatkan kembali bagaimana perjuangan para buruh di masa lalu.

Kita semua tahu bahwa penetapan tanggal 1 Mei sebagai hari buruh, bukan tanpa sebab.

Berawal dari kenyataan pahit, dimana banyaknya buruh yang meninggal akibat dari tingginya jam kerja yang ditetapkan. Seperti yang terjadi di Amerika Serikat, Kadana, Swiss, dan juga negara-negara lain.

Kita bisa bayangkan betapa menderitanya buruh di masa lalu, bekerja sampai 16 jam sehari bahkan ada yang sampai 20 jam sehari.

Puncaknya pada tanggal 1 Mei 1886, ribuan buruh melakukan demosntrasi besar-besaran dan bersatu untuk melakukan pemogokan kerja sebagai bentuk penolakan dari tingginya jam kerja yang ditetapkan.

Kejadian itu, banyak darah dan nyawa yang akhirnya menjajdi korban tapi atas perjuangan itu pula sehingga akhirnya pemerintah mengeluarkan aturan kerja selama 8 jam sehari dan juga menaikan upah buruh.

Atas dasar itulah sehingga ditetapkannya 1 Mei sebagai hari buruh internasional. Tujuannya untuk mengenang kembali perjuangan para buruh di masa lalu.

Oleh karena itu, Kenyamanan dalam bekerja yang kita rasakan hari ini tidak terlepas dari perjuangan para buruh di masa lalu. Maka sudah sepatutnya kita memperingati hari buruh sebagai bentuk dari penghormatan kita atas jasa-jasa mereka.

Namun ada tantangan lain yang kita rasakan hari ini yaitu kemalasan dalam bekerja.

Tapi perlu kita sadari bahwa betapa banyak orang di luar sana yang ingin bekerja namun mereka tidak juga mendapatkan pekerjaan. Betapa banyak surat lamaran kerja yang masuk di berbagai perusahaan namun terpaksa mereka harus menunggu panggilan, bahkan ada yang tidak dapat panggilan sama sekali.

Kita tahu bahwa tidak semua orang bisa bekerja di tempat ini, hanya orang tertentu yang memiliki keahlian, keseriusan, dan ketekunan dalam bekerja.
Karena itu, sudah semestinya kita bersyukur sebab di antara banyaknya lamaran kerja yang masuk, kita lah yang terpilih untuk bekerja di tempat ini.

Hadirin yang berbahagia,
Bila hari ini kita masih mengeluh karena lelah dalam bekerja maka ingatlah betapa banyak orang di luar sana yang ingin mengisi posisi kita tapi mereka tidak mendapatkan  kesempatan itu.

Bila hari ini kita mengeluh karena kurang tidur, maka ingatlah muka kurang tidur jauh lebih baik daripada muka kurang uang.

Bila hari ini kita masih mengeluh karena seringkali pakaiaan menjadi kotor saat bekerja, maka ingatlah pakaian kotor jauh lebih baik daripada dompet kosong.

3. Penutup

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun