Definisi Ijtihad
Ijtihad secara bahasa berasal dari kata jahada yang berarti kesanggupan. Sedangakan menurut istilaha ijtihad merupakan suatu usaha yang sungguh-sungguh dalam mencari ilmu untuk memutuskan sebuah perkara yang telah dibahas dalam Al-Qur'an maupun hadits. Adapun menurut ulama' telah mendefinisikan ijtihad yaitu sebagai proses penggalian hukum syariat dari dalil-dalil yang rinci dan jelas yakni Al-Qur'an dan Hadits, ijma' dan Qiyas.
Definisi Mujtahid
Secara umum ijtihad mengacu pada upaya pemikiran dalam menentukan suatu pilihan atau permasalahan tentang hukum-hukum islam. Upaya ini hanya bisa dilakukan oleh seorang mujtahid yaitu orang yang memiliki kemampuan dan menguasai berbagai ilmu tentang hukum syaraiat islam. Adapun sayarat utama yang paling dasar untuk menjadi seorang mujtahid yaitu islam, baligh, berakal dan adil. jika ada salaha satu syarat yang tidak miliki oleh sorang mujtahid maka orang tersebut belum bisa dikatakan sebagai seorang mujtahid. Tidak hanya itu, para ulama' juga telah merumuskan bahwa syarat-syarat utama untuk menjadi seorang mujtahid yaitu sebagai berikut :
1. Menguasai pengatahuan tentang Al-Qur'an sebagai sumber utama yang memegang peran penting dalam memutuskan hukum-hukum islam. Seorang Mujtahid harus mengetahui ilmu-ilmu seputar ayat-ayat Al-Qur'an, makna dari ayat-ayat Al-Qur;an, asbabun nuzul, nasih mansukh dan mampu mengidentifikasi ayat-ayat hukum.
2. Menguasai pengatahuan tentang sunnah-sunnah Nabi. Hadist dan Sunnah merupakan sumber hukum yang kedua setelah Al-Qur'an. seorang mujtahid hendaknya telah menguasai mustahalul hadits, sanad dan matan Hadits dan berbagai macam ilmu tentang pemahaman hadits
3. Menguasai Ushul Fiqh. ushul fiqh merupakan tiang dari ijtihad yang didalamnya terdapat sekumpulan teori dan konsep yang berupa kaidah-kaidah dalam menggali hukum syariat islam.
4. Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan ijma' karena ijma' merupakan sumber hukum ketiga setelah Al-qur'an dan Hadits. Ijma' merupakan kesepakatan para ulama' dalam memutuskan suatu permasalahan tentang hukum islam yang harus dirujuk oleh Mujtahid ketika hendak menentukan sebuah hukum.
5. Menguasai bahasa Arab tentang nahwu, saraf, maani, bayan, dan uslub-nya, karena Al-Quran dan hadis berbahasa Arab. Oleh karena itu tidak mungkin dapat mengistinbatkan hukum yang berdasar dari keduanya tanpa mengetahui bahasa keduanya.
Definisi Ittiba'
Menurut ulama' ushul Fiqh, ittiba' merupakan menaati apa yang telah diperintahkan dan segera menajuhi apa yang dilarang oleh Rasululloh. Ittiba' ini telah ditetapkan berdasarkan hujjah dan atau nash yang berasal dari Rasululloh SAW. Adapun definisi lain bahwa ittiba' adalah mengikuti pendapat para ulama' yang jelas akan dalil-dalilnya sehingga apa yang diikuti tersebut sesuai dengan hukum syariat yang telah ditetapkan.Â
Terdapat 2 macam ittiba' yaitu yang pertama ittiba' kepada Allah dan Rasulnya dan yang kedua yaitu ittiba' kepada selain Allah dan Rasulnya yakni seperti ulama' pewaris nabi yaitu para sahabat nabi Muhammad SAW. Tujuan dari ittiba' yaitu agar kaum muslimin maupun orang-orang awam dapat mengamalkan ajaran agama islam yang sesuai dengan keyakinan yang begitu yakin tanpa ada keraguan sedikitpun. Dan yang paling berhak untuk kita ber ittiba' atau kita ikuti dan kita yakini yaitu hanya Rasulullah SAW.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H