Pandangan Pertama

Seorang siswa kelas 8 yang bernama dika, dia memasuki pembelajaran awal tahun selepas libur natal dan tahun baru. Dika sedang belajar PJOK dan selepas PJOK dika berniat untuk mengganti baju agar bisa ke pelajaran selanjutnya, saat ingin mengganti baju tidak sengaja dia melihat seorang siswi kelas 7 kelas yang cantik dan dia merasa tertarik dengan wanita tersebut. 

Dia pun menanyakan kepada temannya " perempuan yang ikat rambut itu siapa?" Tanya dika kepada temannya, lalu teman dika menjawab " itu anak kelas 7 namanya lia"

Karena dika tertarik dengan lia dika pun ingin mengenal lia, karena dika orangnya yang tidak percaya diri terhadap wanita dia pun hanya bisa melihat lia dari kejauhan, tetapi teman dika menyuruh dika untuk mendekati lia,  dika selalu diyakini agar bisa berani untuk mendekati lia. 

Pada suatu hari dika memberanikan diri untuk mengajak kenalan Lia dan ternyata ekspektasi Dika tidak sesuai Lia ternyata Lia cuek kepada Dika karena Lia masih takut untuk mengenal cowok lain, ternyata Lia baru saja putus dari cowok sebelumnya makanya Lia takut untuk mengenal cowok baru lagi.

Dika pun merasa kalau dia sudah tidak bisa untuk lebih dekat bersama Lia, apalagi Lia masih takut dengan cowok baru dan Dika orang yang tidak percaya diri terhadap perempuan, saat Dika cerita kepada temannya, temannya selalu mensupport Dika agar bisa dekat bersama Lia, temannya selalu berkata  " dekati saja Dik kau pasti bisa ndak usah malu ndak usah di pikirin masalah lalu Lia"  " kalau gitu aku coba lagi deh, makasih ya sarannya" jawab Dika kepada temannya. 

Dika pun mencobanya lagi untuk mendekati Lia dan ternyata respon Lia lebih baik dari sebelumnya Dika pun merasa senang dan terus mendekati Lia. Setelah 3 bulan berlalu mereka pun sudah dekat dan sudah mengerti satu sama lain, Dika pun ingin mengungkapkan perasaannya kepada Lia dan Dika ingin mempunyai hubungan kepada Lia. 

Tetapi saat itu Dika merasa takut untuk mengungkapkan perasaannya dan bercerita lagi kepada temannya bagaimana caranya untuk berani mengungkapkan perasaannya kepada Dika, karena Dika ingin sekali untuk mengungkapkan perasaannya kepada Lia setelah Dika cerita kepada temannya keesokan harinya Dika memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya.