Mohon tunggu...
Hayu Rizki Permata
Hayu Rizki Permata Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

UIN K.H ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergaulan Bebas pada Kehidupan Remaja Saat ini

1 April 2023   18:35 Diperbarui: 1 April 2023   18:37 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini banyak sekali berita ditelevisi tentang hamil diluar nikah, maraknya pemakaian narkoba, pernikahan dini dan sebagainya. Yang lebih mirisnya, pelaku semua itu adalah para remaja yang masih berumuran dibawah 17 tahun, menurut kalian apakah yang menyebabkan semua hal itu terjadi? Ya, semua itu terjadi karena pergaulan remaja yang terlalu bebas. Memang saat ini kenakalan remaja makin merajalela dimana-mana, kurang ketatnya orang tua dalam membatasi pergaulan anaknya dengan teman-temannya, membuat anak-anak makin merasa bebas dan tidak lagi takut dengan nasihat orang tua.

Masa remaja adalah masa peralihan dari usia kanak-kanak menuju dewasa, pada usia ini anak-anak mulai dilepas oleh orang tuanya untuk bergaul dengan teman sebayanya. Namun, karena keterbatasan pengetahuan orang tua yang membebaskan pergaulan anak-anaknya ini malah menjadi masalah untuk anaknya beserta keluarganya. Karena pada usia  ini, anak-anak sangat rentan sekali akan terpengaruh lingkungannya apa lagi kita tahu bahwa pada usia ini juga tingkat keiingintahuan anak-anak sangat lah besar. Jadi kurangnya kewaspadaan orang tua bisa membuat anak-anak salah jalan.

Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Dari pengalaman saya sendiri, banyak sekali kasus yang saya temui tentang dampak pergaulan bebas yang dilakukan remaja. Rupanya setelah saya cari tahu kebanyakan dari mereka terkena wabah mengerikan ini karna kurang hati-hati dalam memilih teman. Memang kalau kita sudah membahas tentang pergaulan bebas, salah satu faktor utamanya  adalah  pertemanan yang asal-asalan. Teman bisa membawa kita ke arah yang benar atau bahkan ke arah yang salah, ke selektifan kita dalam memilih teman, pengaruhnya sangat besar untuk diri kita sendiri

Sebenarnya apa yang telah terjadi di negara kita ini? istilah pacaran sudah tidak asing lagi, hampir semua remaja sekarang berpacaran. Padahal dari pacaran itulah awal terbentuknya suatu perzinahan, apa yang seharusnya belum mereka kenal, tetapi sudah berusaha untuk mengenalnya. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana telah melewati batas-batas norma agama yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja sekaligus rasa ingin tahu yang tinggi. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas yang melewati batas seperti seks bebas.

Salah satu kisah yang pernah saya baca dari internet, kisah miris seorang remaja yang berawal dari kenal di media sosia. Ninis Namanya, ia menceritakan semuanya.  "Awal kenal sama Dendi lewat Facebook, dia ngechat duluan, ngechat terus-terusan," Ninis yang masih berusia 15 tahun mengaku terbuai rayuan Dendi dan akhirnya menerima ajakan pria tersebut untuk bertemu di Sentra Grosir Cikarang. "Ketemuan pertama sama dia (Dendi) sama teman waktu pulang sekolah, dia (Dendi) juga sama teman," ucapnya.

Pertemuan mereka berujung menjadi dekat. Ninis dan Dendi kerap bertemu dan memutuskan pacaran. Merasa nyaman dengan sosok Dendi, Ninis pun terbuai menerima ajakan Dendi untuk melakukan hal yang terlarang, meski belum lama mengenal remaja tersebut. Kejadian itu membuat Ninis hamil di luar nikah.

Saat itu Ninis duduk di kelas 3 SMP. Kehamilannya membuat ia malu untuk sekolah, sehingga ia membolos selama 5 bulan.

"Waktu usia 4 bulan masih sekolah. (Setelah) sudah terlihat besar perutnya, memutuskan untuk enggak sekolah dulu," ungkapnya. Ninis juga minta pertanggungjawaban Dendi untuk menikahinya, mereka pun akhirnya menikah.

Pernikahan Ninis dan Dendi tidak didaftarkan ke KUA karena usia Ninis belum mencukupi. Mereka hanya menikah melalui tokoh agama di wilayah rumahnya. Setelah pernikahan, Ninis dan Dendi tidak tinggal dalam satu atap. Ninis tinggal bersama orang tuanya sedangkan Dendi tinggal bersama orang tua Dendi. "Sekarang udah enggak komunikasi lagi sama dia, ke rumah juga enggak, pas lahiran juga enggak datang. Tapi orang tua dia tahu kalau saya lahiran," ujar Ninis. Kini nasib rumah tangga mereka semakin tidak jelas. Dendi bahkan telah memiliki kekasih baru.

Ninis mengaku menyesali pergaulan bebasnya yang membuat hidupnya kini berantakan. Dia bahkan ditinggalkan suami secepat itu tanpa diceraikan. Pun demikian, Ninis tak bisa mengajukan permohonan cerai karena pernikahan mereka tak tercatat secara hukum.

Namun begitu, Ninis tetap melanjutkan sekolahnya demi masa depan dirinya dan anaknya. "Sekarang anak dititipin sama om, aku besok ikut Ujian Nasional, mau lanjut sekolah ke SMA," ucapnya. Sekarang Ninis juga masih menjalankan terapi karena dirinya masih trauma dengan kejadian yang ia alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun