Mohon tunggu...
hayu dhiya
hayu dhiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Optimalisasi Layanan dan Literasi Digital Melalui Kecerdasan Buatan di Aplikasi Gojek

1 November 2024   22:52 Diperbarui: 1 November 2024   23:06 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tahukah kamu?

Aplikasi Gojek yang biasa kita gunakan ternyata menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membuat layanan lebih efisien dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI), Gojek bisa melakukan pengiriman lebih cepat, memberikan rekomendasi yang lebih personal, dan menjaga keamanan platform dari berbagai potensi kejahatan online. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran AI dalam layanan digital dan memberikan kesempatan besar untuk meningkatkan literasi digital di masyarakat.

Gojek pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2015 dan kini telah tumbuh menjadi salah satu platform ride-hailing dan layanan on-demand terbesar di Asia Tenggara, dengan jutaan pengguna dan ribuan mitra bisnis. Pemanfaatan teknologi AI oleh Gojek bukan hanya membantu perusahaan tumbuh dengan cepat, tapi juga membuat layanan jadi lebih pintar dan tanggap terhadap kebutuhan pengguna. Hal ini terbukti dengan berbagai penghargaan yang diterima oleh Gojek, baik di tingkat nasional maupun internasional, atas inovasi dan kualitas layanan yang mereka berikan. Efisiensi dan Personalisasi Layanan Gojek terbukti dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk memilih pengemudi terdekat ketika pengguna melakukan pemesanan layanan transportasi. Algoritme cerdas ini dapat mengirim layanan lebih cepat dan efisien, sehingga mengurangi waktu tunggu pengguna. Sama halnya dengan layanan antar makanan. Contoh, ketika seseorang mencari bakso di aplikasi, akan diberikan daftar restoran berdasarkan lokasi, ulasan, atau harga. Dengan begitu, pengguna jadi lebih mudah dalam menemukan tempat makan.

Dengan AI yang dipersonalisasi seperti ini, literasi digital pengguna meningkat karena mereka jadi lebih terbiasa dengan sistem AI yang bisa belajar dari preferensi mereka. Dengan begitu, mereka secara tidak langsung belajar bagaimana teknologi bekerja untuk memberikan rekomendasi yang relevan, yang merupakan bagian penting dari literasi digital modern. AI juga berperan penting dalam menjaga keamanan dan kenyamanan bagi pengguna dan mitra pengemudi Gojek. Salah satu contoh penggunaannya adalah untuk mengenali keadaan tidak normal seperti berhentinya perjalanan tiba-tiba. Sistem kecerdasan buatan di Gojek akan memantau pola pergerakan. Jika ada aktivitas yang mencurigakan, sistem akan memberikan peringatan kepada penumpang atau pengemudi untuk menjaga keamanan. Ini akan membuat pengguna merasa lebih percaya diri dengan platform dan juga mengurangi kemungkinan terjadinya kejadian yang merugikan.

Selain itu, Gojek memiliki sistem bernama Gojek SHIELD yang dibuat untuk mendeteksi serta menanggulangi kegiatan yang tidak jujur, seperti pesanan palsu atau penggunaan perangkat ilegal. Dengan fitur ini, mitra pengemudi bisa melaporkan pesanan palsu dari aplikasi tanpa harus telepon pusat layanan. Dalam waktu kurang dari tiga menit, sistem akan memeriksa laporan tersebut. Jika laporan terbukti palsu, pesanan akan dibatalkan segera. Ini akan memastikan pengemudi dapat melanjutkan perjalanan tanpa masalah. Pemanfaatan teknologi seperti ini memberikan keamanan kepada pengguna dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keamanan digital. Hal ini penting dalam meningkatkan literasi digital.

Dengan menggunakan AI, Gojek juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai teknologi dan digitalisasi. Berkomunikasi dengan AI setiap hari membuat orang semakin terbiasa dengan teknologi, sehingga meningkatkan pemahaman digital masyarakat. Dalam konteks ini, literasi digital melibatkan pemahaman tentang cara teknologi beroperasi, kemampuan menggunakan teknologi dengan baik, dan kesadaran akan keamanan digital.

Selain literasi digital, Gojek juga terlibat dalam program kemanusiaan. Teknologi AI yang digunakan oleh mereka tidak hanya membuat bisnis lebih efisien, tapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan para mitra pengemudi. Dengan fitur keamanan seperti Gojek SHIELD, pengemudi dilindungi dari tindakan penipuan yang merugikan, sehingga mereka dapat bekerja dengan tenang dan aman. Ini menunjukkan bahwa ketika teknologi diterapkan dalam layanan publik, penting untuk tidak hanya memikirkan keuntungan, tetapi juga memperhatikan kemanusiaan dan kesejahteraan pengguna serta mitra. Masa depan teknologi AI dalam platform Gojek menjanjikan inovasi yang terus berkembang dengan perkembangan teknologi AI. Gojek memiliki kesempatan besar untuk tetap menjadi platform ride-hailing terbesar di Asia Tenggara. Dengan terus memperbarui teknologi yang digunakan, Gojek dapat meningkatkan kualitas layanan, memperluas cakupan layanan, dan meningkatkan literasi digital masyarakat. Selain itu, penggunaan teknologi ini juga menunjukkan keseriusan Gojek dalam menjaga kemanusiaan dan keamanan di era digital yang terus maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun