Kelompok Kerja Guru Raudhatul Athfal (KKGRA) Kecamatan Sukorejo Kota Blitar menginisiasi kegiatan pelatihan karya tulis. Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu,21 Februari 2024 bertempat di ruang pertemuan RA Kardina Massa.
Kegiatan diawali dengan pengukuhan pengurus baru KKGRA Kota Blitar periode 2024-2027 oleh Bapak H.Fandi,S.Ag.,M.H.I.,Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Blitar. Dalam sambutannya  beliau menyampaikan rasa bangga dan sekaligus memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pengurus KKGRA kecamatan Sukorejo atas terselenggaranya acara tersebut. Karena kegiatan pelatihan menulis artikel merupakan salah satu upaya dalam peningkatan kompetensi guru. Harapannya semoga acara ini dapat memotivasi KKGRA kecamatan lain untuk melakukan kegiatan serupa.
Saya sangat berbahagia karena diberikan kesempatan bisa mendampingi para guru RA belajar bersama bagaimana cara membuat karya tulis atau artikel dengan mudah. Diikuti sekitar 50 guru-guru RA sekecamatan Sukorejo dan beberapa perwakilan dari kecamatan lain. Antusias peserta kegiatan ditunjukkan dari awal hingga akhir.
Paparan saya awali dengan membahas apa saja yang menjadi faktor penyebab kesulitan menulis. Setidaknya terdapat 5 hal yang menjadi penyebab mengapa seseorang sulit atau enggan untuk menulis, diantaranya :
- Alasan kesibukan sehingga tidak ada waktu untuk menulis.
- Bingung harus mulai dari mana.
- Kesulitan menemukan ide/gagasan.
- Macet di awal,tengah dan akhir paragraf.
- Malas.
Menulis merupakan kegiatan merangkai huruf menjadi kata, merangkai kata menjadi kalimat bermakna,dengan maksud untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Bisa dikatakan bahwa menulis adalah sebuah keterampilan yang perlu diasah,ditekuni dan dibiasakan. Keterampilan menulis tidak jauh berbeda dengan keterampilan lain seperti mengemudi kendaraan,mengoperasionalkan komputer dan lain-lain.
Aktivitas menulis bisa menjadi kegiatan yang sangat mengasyikkan,penuh tantangan dan pastinya sangat bermanfaat terutama bagi para guru/pendidik. Diantara manfaat gemar menulis yaitu  :
- Menambah wawasan dan pengetahuan, karena mau tidak mau akan "dipaksa" membuka referensi, membaca isinya dan memahami maksudnya.
- Membantu berpikir kritis analitis, kebiasaan melakukan analisa dalam membuat karya tulis akan mempengaruhi pola pikir dalam mensikapi suatu masalah.
- Membantu memperbaiki struktur berpikir sistematis dan logis.
Guru adalah digugu dan ditiru patut memberi contoh kepada peserta didik dan juga masyarakat. Bagaimana sosok guru bisa menjadi inspirasi bagi orang lain dalam berkarya khususnya dalam pengembangan keilmuan.
Salah satu alasan  bagi guru perlunya memiliki kompetensi menulis adalah agar memudahkan dalam melakukan penelitian Tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas, dengan menggunakan langkah - langkah penelitian tindakan Kelas untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar guna mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
Manfaat lain yang diperoleh dengan PTK ini jika disusun dengan standar penulisan ilmiah maka membuka peluang dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah dalam rangka Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan dalam menulis  di atas dapat diatasi dengan strategi berikut ini :
- Manajemen waktu. Setiap orang pasti sibuk itu benar,namun jika ada niat serius untuk bisa melakukan suatu hal maka harus memenej waktu sedemikian rupa. Terkadang berdalih sibuk namun anehnya selalu punya waktu untuk bermain whatsap,facebook,instagram dan tik tok. Nah, yang seperti ini perlu dilakukan evaluasi diri.
- Menulis apa saja jangan ragu, mulai dari mana saja. Saat menulis dan merasa belum tepat,belum fix jangan dihapus. Jika macet endapkan terlebih dahulu dan lanjutkan saat sudah siap.
- Memikirkan fenomena disekitar, misal di dalam kelas,dilingkungan sekolah/rumah.
- Memikirkan dari hal-hal yang mungkin bagi sebagian orang dianggap sepele,misal kasus yang muncul saat proses KBM,saat sedang dalam perjalanan,di pasar atau tempat fasum lainnya.
- Mencermati isu yang sedang aktual.
Untuk memudahkan memulai menulis diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
- Menentukan jenis karya tulis/artikel yang akan dibuat.
- Menentukan tema.
- Membuat rancangan/outline.
- Mengutip teori/pendapat ahli.
- Memilih diksi yang tepat.
- Membuat judul yang menarik.
- Mengikuti template ( jika akan dikirim ke media tertentu).
- Mereview tulisan.
Permasalahan kekurangan ide,gagasan atau tema yang akan ditulis sebenarnya tidaklah sulit. Jika kita mau berpikir semua sudah ada disekitar kita tinggal kemauan kita untuk menggali dan menemukannya,contohnya :
- Tema tentang pendidikan,masih bersifat umum maka tema pendidikan apa yang akan dibahas. Misalnya pendidikan karakter,inklusi atau yang lain. Atau manajemen pendidikannya,misalnya supervise,metode pembelajaran,manajemen kurikulum, sarpras dan lain-lain.
- Tema tentang sosial,misalnya dampak pemakaian HP terhadap prestasi siswa,dampak bantuan BOP terhadap kualitas pendidikan dan lainnya.
- Tema Sejarah,misalnya menulis sejarah berdirinya lembaga RA yang sangat jarang orang kepikiran untuk menulis.
Di samping beberapa contoh tema diatas tentunya masih banyak tema-tema lain yang bisa diangkat,seperti tema agama,olahraga,hukum,ekonomi,keuangan dan sebagainya. Semuanya bisa ditulis dan dibahas dari berbagai sudut pandang. Misalnya dikaji dari perspektif Al-Qur'an dan Hadits. Banyak pula referensi dari karya para Ulama' dari berbagai keilmuan dan para ahli lain yang bisa dijadikan rujukan. Rasa malas hanya bisa dilawan dengan semangat,tekun dan pantang menyerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H