Mohon tunggu...
Haykal Aulia
Haykal Aulia Mohon Tunggu... -

Suka ketenangan, musik dan kedamaian:)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi dan Perjalanan Hidup

23 April 2017   21:08 Diperbarui: 24 April 2017   06:00 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malang, 23 april 2017.

Tak terasa 4 tahun yg lalu yaa, ketika itu aku selesai dan lulus dari dunia SMA yang 3 tahunnya memberi pengaruh berarti dalam hidup saya dan awal dalam memulai yg hidup yang baru. dan pilihanku adalah untuk melanjutkan kuliah seperti kebanyakan anak-anak SMA lainnya yg lulus dan aku pun sempat bingung harus kuliah dimana dan jurusan apa. Jujur aku pun bingung dalam menentukan jurusan, di fikiranku adalah bahwa aku yakin dimasa SMA kemarin cukup terakhir aku bertemu dengan angka, hahaha mungkin ini sebuah sugesti atau apa intinya ya itu kalo udah liat rentetan angka di kertas udah mabuk dibuatnya. Dalam kebingungan itu aku berfikir untuk mencari jurusan yg notabennya gk pake perhitungan angka.

Agrobisnis Perikanan. Ceritanya dulu gk tau apa yg bakalan dipelajarin dijurusan ini, ketika itu waktu SMA lagi proses mencari jati diri seperti nanti aku kuliah di jurusan apa dan aku berharap sekali mau ambil jurusan sosial gituu namun apalah daya riwayat pendidikan SMA IPA dan harapnya pengen masuk lewat jalur undangan (SNMPTN) soalnya gk mau masuk lewat jalur tes SBMPTN karena emang dasarnya aku yg males buat belajar untuk test lagi dan awal mengenal Universitas Brawijaya itu terjadi ketika aku dan teman-teman kelas kedatangan kakak tingkat mahasiswa asal Lampung yg berkuliah di UB melakukan sosialisasi pengenalan dunia kampus tersebut dan aku pun tertarik dengan keindahan kampus tersebut lewat gambar yang ada di kalender lipat cinderamata dari mereka untuk kami yg dibagikan per siswa di tiap-tiap kelas yang mereka datangi, setelah melalui diskusi panjang dengan seorang teman di kelas yang kebetulan asli jawa juga dan memiliki nenek yg tinggal di kota Malang dan akhirnya aku memantapkan hati dan jiwa untuk memilih ub sebagai pilihan pertama dan selanjutnya diskusi tentang jurusan, teringat pesan seorang wakil kepala sekolah bagian kesiswaan aku bilang kemungkinan untuk diterima undangan bagi anak IPA sangat besar bila pilihan jurusannya juga adalah IPA. Oke aku tinggalkan dalam-dalam keinginan untuk memilih psikologi dan ekonomi sebagai jurusan idaman, oh yaa kenapa ekonomi walaupun kuliah tersebut pasti ada hitung-hitungannya karena ya itu dari kelas 4 SD sudah punya cita-cita ingin kerja didunia perbankan. Kembali ke penentuan jurusan tadi setelah melihat deretan jurusan IPA pilihan yg aku lihat dan memantapkan hati memilih agribisnis (sosial ekonomi pertanian) yang terlihat dari nama jurusannya tidak terlalu rumit untuk aku kuliahi di jurusan itu dan yang kedua aku memilih jurusan namun namanya agak-agak mirip sama agribisnis yaitu agrobisnis perikanan (sosial ekonomi perikanan).

Universitas Brawijaya. Ada banyak cerita yg aku lewatin di kampus ini yang penuh makna, didikan keras, pengubah pikiran aku apapun itu. Mengenal kata mandiri tentu sering aku dengar dalam sebuah artikel, obrolan orang dan lain-lain, namun kata "mandiri" tidak sesederhana dalam membacanya. buat aku, mandiri adalah bebas dimana kamu hidup dalam kebebasan berfikir, berpetualang, berencana dan membuat keputusan dalam kehidupan di tanah perantauan dan dari situ aku belajar bahwa kemandirian itu sudah sewajarnya ada di diri tiap insan manusia agar mampu lepas dan siap bersaing dan berjuang di lapangan dunia ini. Dikampus aku belajar bahwa interaksi sosial antar mahasiswa itu diperlukan seperti dalam organisasi mengajarkan arti kemampuan diri, belajar menghormati, tentang kejujuran, toleransi antar suku dan belajar menerima bahwa tiap orang memiliki kekurangannya masing-masing. Kalau bicara masalah kangen keluarga tentu selalu ada dan aku berfikir justru disini mental seorang pejuang rantau di uji  bahwa tiap kamu pulang dari segala aktivitas kampus menemui kamar kos yg sepi: tanpa hadirnya senyum kasih manis orang tua, kakak dan adik, hal ini yg membuat aku yakin bahwa konsekuensi itu ada nyatanya.

Kota Malang dan Universitas Brawijaya. Kini 4 tahun sudah aku disini, kenangan itu akan selalu terukir manis dan aku mengetahui bahwa  kota Malang saksi perjuangan hidup aku yang penuh dengan lika-liku kehidupan yg aku lewati. Perjuangan akan dunia perkuliahan beserta tentang semuanya : dosen, teman-teman kuliah dan lingkungan masyrakat sekitar. Kini di tanggal 23 april 2017 jam 19:52 aku masih berkutat dalam perjuangan menyelesaikan skripsi ini, doakan yaa semoga cepat selesai. hanya waktu yang akan menjawab dan yang pasti ketika toga wisuda itu dikenakan dikepalaku, aku akan tetap yakin kota Malang gk akan aku lupakan karena Malang dan Universitas Brawijaya sudah membuktikan kepadaku kalau cinta itu pernah ada...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun