Bagaimana Tangerang Selatan, apakah tidak bisa membangun Transportasi Publik sebaik Jakarta ?
Pengembangan Trasnportasi publik terkadang terhalang dari segi anggaran, memang kalau di lihat dari APBD kota Tangerang Selatan hanya 7-8% dari besarnya APBD Provinsi Jakarta, sehingga cukup sulit untuk mengkomparasikan dalam segi anggaran dan pembangunan Transportasi publik yang cukup signifikan di Jakarta.
Terlebih lagi Jakarta adalah Ibu Kota Negara dan Pusat Perekonomian Negeri ini, sehingga tentunya banyak investor yang tertarik berinvestasi dalam pembangunan Transportasi Publik disana. tetapi bukan alasan untuk Kota Tangerang Selatan berjalan lamban dalam membangun Transportasi Publik, dengan cara ini Kota ini bisa merubahnya.
Political Will itu Penting, untuk mewujudkan ini semua!
Political Will dimana diartikan niat atau komitmen kuat dari pemerintah untuk melaksanakan suatu kebijakan, dalam hal ini pemerintah kota Tangerang Selatan dengan kekuatannya yang ada seharusnya bisa dengan tegas melakukan tindakan dan melakukan razia terhadap Angkutan Kota yang tidak layak beroprasi, dan melakukan uji kelayakan jalan serta membuat Standar baku untuk operator maupun perorangan yang melakukan pengoprasian Transportasi Publik di Kota Tangerang Selatan.
Pada hari ini masih banyak kita melihat angkot yang tidak layak dan membahayakan penumpangnya tetapi dimana ketegasan pemerintah kota untuk melindungi warganya? apabila hari ini belum bisa menghadirkan Transportasi Publik yang baik, maka tegaslah dalam melakukan tindakan kepada Transportasi Publik yang tidak layak.sehingga Harapannya kota Tangerang Selatan dapat memiliki Angkutan Kota yang layak dan memiliki standar keselamatannya sendiri, yang membuat masyarakat kota nyaman menaiki Transportasi Publik.
Kolaborasi dan melakukan Exiting Rute
Pengembangan exiting route atau memperpanjang rute Transjakarta yang berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan, bisa menjadi opsi awal dalam membuat jaringan dan integrasi rute yang ada.
Sseperti contohnya rute Transjakarta 8E yang hari ini hanya sampai Masjid Jami Bintaro, berpotensi di perpanjang sampai Stasiun Pondok Ranji.
dimana dalam perpanjangan rute ini dari awalnya terminus di Masjid jami Bintaro menjadi Stasiun Pondok Ranji, membuat Integrasi transportasi antara Transjakarta dengan Commuterline, dan membuat transportasi publik dapat hadir di wilayah Tangerang Selatan yang dilalui, dimana berpotensi juga membuat Halte baru di sepanjang rute baru ini, dan memudahkan warrga untuk mengkases transportasi publik menuju area yang selam ini tidak di jangkau.