Mohon tunggu...
Haykal Assegaf
Haykal Assegaf Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Teknik Perkapalan, Universitas Diponegoro

Hallo, Saya Haykal Assegaf, Mahasiswa Universitas Diponegoro, bagi saya menulis akan membuat pengetahuan apa yang sudah pernah saya dapatkan bisa menjadi lebih banyak yang mengetahui dan semakin banyak manfaat yang bisa diperoleh, karna dengan menulis membuat dirimu menuju keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Perbandingan Penggunaan Energi Alternatif Rendah Karbon pada Kapal, Menuju Pelayaran Bebas Emisi

6 Desember 2020   19:00 Diperbarui: 7 Desember 2020   01:23 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Total Fuel Cost Projections

dengan hal ini berat dari bahan bakar berpengaruh besar terhadap berat DWT atau Dead weight Tonnage, dan ini bisa mengimplikasi berat payload atau muatan kapal dan berat kebutuhan harian lainnya, jadi dengan beban yang semakin besar juga membuat kapal harus menurunkan beban muatan hingga sesuai dengan DWT perancangan, jadi massa ini juga penting loh untuk di pertimbangkan dalam menentukan energi alternatif.

Perbandingan Harga Bahan Bakar Kapal

Total Fuel Cost Projections
Total Fuel Cost Projections

okay, sekarang kita akan membahas perbandingan Harga bahan bakar, kita tau harga bahan bakar sangat berpengaruh terhadap faktor ekonomis bagi operator pelayaran, karena akan sangat berpengaruh dengan keuntungan yang di dapatkan nantinya. dalam grafik ini sebuah Kapal pengangkut LNG ini akan sangat menguntungkan jika menggunakan bahan bakar LNG, karena dari sisi harga yang paling murah, dan akan sangat mengalami kerugian ketika menggunakan Hidrogen sebagai bahan bakar nya, karena harus mengeluarkan kocek 800% dari harga bahan bakar konvensional seperti HFO.

dan perlu digaris bawahi harga bahan bakar ini bisa terus berubah dan bisa mengalami perbedaan nantinya, karena bahan bakar mengikuti komoditi dan keterbutuhan pasar. maka bisa saja bahan bakar lain menggantikan LNG sebagai bahan bakar yang murah karena kita tau LNG bisa saja habis karena bukan energi yang terbarukan.

Perbandingan Berbagai Aspek Lainnya terhadap Bahan Bakar

Fuel Comparasion to deliver 9270 MWh
Fuel Comparasion to deliver 9270 MWh

dari gambar diatas kita bisa melihat bagaimana perbandingan beberapa energi alternatif dibandingkan dengan beberapa aspek lainnya, di parameter warna digambarkan secara sederhana, bagaimana dalam tabel berwarna Hijau menunjukkan suatu hal yang menguntungkan atau memiliki efisiensi tinggi dan warna merah menunjukkan kurang efisiensi dari aspek pembanding yang ada. 

dari tabel diatas menunjukkan LNG dan HFO paling banyak keunggulan yang diperolehnya, hal ini menunjukkan sejauh ini penggunaan HFO dan LNG masih menjadi rekomendasi penggunaan bahan bakar pada kapal, tetapi sangat di sayangkan kedua energi ini bukan lah energi baru dan terbarukan dan bisa saja energi ini habis, tetapi dari segi pembuangan emisi, LNG lebih unggul, karena LNG bisa reduksi SOx dan NOx hingga 80% dan CO2 hingga 20% dibanding penggunaan HFO terlebih lagi LNG saat ini sudah di dukung oleh penggunaan Dual Fuel Engine, baik berbasis 2 langkah maupun 4 langkah dan dari jenis mesin propulsi ini sudah mulai di gunakan sejak 2002, dan pembangunan kapal LNG di prediksi sudah mencapai 1000 unit di seluruh dunia pada tahun 2020. 

maka dari itu masih jadi tugas besar untuk menemukan sistem penyimpanan energi yang lebih efisien untuk pemanfaatan bahan bakar berbasis listrik yang disimpan dalam baterai, dan menjadi tantangan juga untuk menemukan cara memanfaatkan energi baru dan terbarukan yang efektif dan efisien untuk diaplikasikan pada kapal.

Refrensi diambil dari :

Paper by C. J. McKinlay, S. R. Turnock, D. A. Hudson, University of Southampton, UK at the LNG/LPG and Alternative Fuel Ships conference 29 - 30 January 2020, London, UK 

Penulis, 
Haykal Assegaf
Teknik Perkapalan, Universitas Diponegoro, 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun