Mohon tunggu...
Tuwi Haydie
Tuwi Haydie Mohon Tunggu... -

Amatir yang terus belajar menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pak Jokowi, Freeport Harus Baik untuk Indonesia

21 Januari 2016   10:11 Diperbarui: 21 Januari 2016   11:18 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Freeport adalah jalan berliku turunan dari masa pemerintahan sebelumnya, yang terbilang pelik, pertama mengingat Freeport adalah perusahaan raksasa dengan induk Negara adi kuasa.( USA) tentu iklim geo politik hubungan antar Negara juga harus terjaga untu memastikan jalan panjang Freeport. suka tidak suka Amerika adalah ikon perekonomian dunia dan sebuah Negara adi kuasa,

langkah - langkah ESDM dan DPR untuk mengakomodir agar segera ada titik terang perihal Freeport harus mendapat dukungan seleruh elemen rakyat Indonesia, mengingat Freeport merupakan tambang besar dengan gaung yang sangat besar namun belum memberikan keuntungan yang signifikan untuk Indonesia,

yang harus kita dorong bersama adalah untuk Freeport memberikan deviden, tidak hanya sebuah royalty, karena hanya sekedar royalty belum cukup baik, Kita harus megingat di tahun - tahun sebelumnya Freeport tidak memberikan deviden, terakhir memberikan deviden adalah pada tahun 2011 ( sumber ekonomic indonesia,) apakah patut kita mencurigai mengapa Freeport tidak memberikan deviden, sebagai contoh keuntungan atau laba usaha Freeport di tahun 2014 adalah 30,7 Miliar Dollar. dan mereka tetap membagikan deviden kepada pemilik saham. Tercatat laporan keuangan Freeport mcmoran,dari tahun ke tahun tetap membagikan sahamnya di Amerika sana. Namun mengapa tidak di Indonesia. Sebuah strategi apa, atau siapa yang bermain hingga Indonesia sebagai pemilik lokasi dan memiliki saham Freeport sebesar 9,36 %, tidak ikut menikmati, bukankah laba perseroan global yang di peroleh dan di bagikan terdapat juga unsur laba dari Freeport Indonesia, ( ingatkan penulis jika salah persepsi.)

kita harus bercermin bagaiamana inalum setelah hampir 30 tahun tidak memberikan apa-apa terhadap pemerintah di masa lalu, dan lihatlah inalum untuk saat ini. Betapa mereka sudah leading memberikan sumbangsih yang signifikan untuk Indonesia, tentu setelah melewati serangkaian pengambil alihan oleh pemerintah, untuk Freeport mungkin tidak perlu hingga mengambil alih, Karena system dan operational engine yang terbilang besar, namun perlunya di tekankan agar memberikan deviden dan melaksanakan kewajiban divestasi sesuai UU. Hingga pemerintah dapat menghasilkan pundi - pundi untuk semakin memperkuat perekonomian,

Salam pagi

sumber
kementrian ESDM
Kompas
bisnis indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun