Mohon tunggu...
haydi bimo wicaksono
haydi bimo wicaksono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

happy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Ego Involvement dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Menghindari Kehidupan yang Konsumtif

23 September 2023   23:55 Diperbarui: 24 September 2023   00:08 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam berkehidupan sehari-hari kita dikelilingi oleh banyak iklan yang akan mempengaruhi diri kita untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Dengan mempelajari Ego Involvement kita bisa lebih menahan diri dari pengaruh-pengaruh yang ada di sekitar kita. Dalam buku A First Look at Communication, 8th Edition Em Griffin mengatakan bahwa Ego Involvement menjelaskan tentang betapa pentingnya sesuatu dalam hidup kita. Bahasa mudahnya Ego Involvement adalah sebuah pikiran yang ada dalam diri kita untung memikirkan mana yang penting mana yang tidak penting untuk dilakukan.

Ego Involvement bekerja setelah kita menerima pesan dari luar bisa dari iklan, papan iklan di jalan, poster, ajakan teman, dan semua pesan yang mengandung persuasif. Seseorang yang memiliki pendirian yang kuat bisa dikatakan berhasil dalam menggunakan teori ini. Kenapa? Karena orang yang memiliki pendirian yang kuat bisa mengatur bagaimana reaksi yang akan dilakukan ketika menerima pesan persuasif dari luar.

Hasil dari Ego Involvement  ada 3 yaitu wilayah penerimaan yang artinya setuju tentang pesan yang diterima, kedua ada wilayah penolakan yang artinya tidak setuju dengan pesan yang diterima, dan terakhir ada wilayah ketidakterlibatan yang artinya bahwa mereka menerima pesan itu dan tidak menghasilkan reaksi apapun.

Dalam kehidupan sehari-hari Ego Involvement bisa digunakan untuk memilih apa itu kebutuhan dan juga apa itu keinginan, karena teori ini bahasa mudahnya berupa suara hati yang ada dalam diri kita sehingga kita bisa mengurangi gaya hidup yang konsumtif.

Misalnya, kita melihat iklan mobil listrik dan di iklan tersebut menjelaskan bahwa mobil listrik lebih hemat karena harga mengisi baterainya lebih murah daripada mengisi bensin dan mobil listrik lebih ramah dengan alam daripada mobil berbahan bakar bensin lainnya. Selain itu pengisian baterai untuk mobil listrik di Indonesia masih sulit untuk dijumpai, adanya hal tersebut bisa menjadi sebuah pertimbangan untuk membeli mobil listrik. 

Dengan adanya pemikiran tersebut atau yang disebut dengan Ego Involvement  maka kita bisa menghasilkan sebuah jawaban diantara 3 wilayah yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jika diri kita menjawab tidak maka hasil dari Ego Involvement adalah wilayah penolakan yang artinya kita tidak terkena persuasi dari iklan tersebut. 

Jika kita sudah memberi penolakan apakah kita bisa masuk ke wilayah penerimaan? Tentu sangat bisa dengan cara mereka yang ingin mempersuasi memberikan tawaran lebih ke kita yang akan membuat kita memikirkan kembali tentang pesan tersebut.

Misalnya ada seorang teman yang mengajak kita menonton konser namun penyanyi yang tampil hanya sedikit yang kita ketahui dan kita menolak ajakan tersebut, namun teman kita tidak menyerah untuk mengajak kita dengan tawaran lain dengan cara membelikan makan di dalam konser tersebut misalnya. 

Disinilah Ego Involvement  bekerja kita akan memikirkan tawaran, dan hasilnya kita masih menolak karena hanya dibelikan makan. Teman yang mengajak pun memberikan tawaran lain yaitu membelikan tiket konsernya,  hal tersebut tentu sangat menarik bagi kita karena kita tidak mengeluarkan uang banyak untuk menonton sebuah konser dan membuat kita mengiyakan ajakan tersebut.

Dalam cerita tersebut ada perpindahan dari seseorang yang menerima pesan dari wilayah penolakan ke wilayah penerimaan, hal tersebut dipengaruhi oleh sebuah reward dari teman yang mengajaknya menonton konser. Kita bisa berpindah dari wilayah penolakan ke wilayah penerimaan dan juga sebaliknya karena satu dan lain hal. Ego Involvement sangat berguna bagi kehidupan kita sehari hari terutama untuk menghindari kehidupan konsumtif karena kita pasti akan memikirkan dengan matang untuk merespon pesan dari luar.

Daftar Pustaka 

Griffin, E., Ledbetter, A., & Sparks, G. (2019). A First Look at Communication Theory (10th ed.). New York: McGraw-Hill Education.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun