Mohon tunggu...
Haydar Nabris Muhammad
Haydar Nabris Muhammad Mohon Tunggu... Shalat 5 Waktu -

Mahasiswa, Muslim, U.I.N. Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Prodi Ilmu Komunikasi, Kelas C. angkatan 2015 UIN KOM 15

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesia Negara Pencetak Shopist di Dunia

13 Juli 2016   21:29 Diperbarui: 13 Juli 2016   21:35 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia adalah negara dengan etika dan tata krama terbaik di dunia, Katanya.

                Orang Indonesia itu ramah – ramah, Katanya

                Nasionalisme orang Indonesia sangat tinggi, Katanya

                DLL. Katanya

Sejenak, setelah anda membaca tulisan di atas, anda akan merasa benci terhadap saya, mungkin sebagian akan berkata “Memang,” atau “Ini orang apaan sih gak sayang negara sendiri?!” bahkan “Halahh bacaan gak berguna”

Tapi kita memang perlu menelaah kembali semua penilaian kolektivis yang beredar

Saat ini (sudah lampau sebenarnya), Indonesia mengalami Krisis Etika, Moral, dan Estetika, sekalipun kita sebagai Subject / Habitus yang merasa sadar (bukan dalam kesadaran magis) akan diri kita, kita masih terseret dan tertatih dalam kelompok imaginer

Apa yang akan saya tulis seperti biasa adalah hasil mengganggu manusia yang tertidur jauh di dalam bulu kelinci (Dunia Shopie - Jostein Gaardner)

Jika memang Lebar-an adalah sarana umat muslim kembali ke Fitri (Fitrah seharusnya) dan Penyaliban Kristus adalah sarana pembersihan, atau penggunaan rins*o, domestos nomo*s, super pe*l, dll adalah sarana pembersihan, tentunya ada proses Review di dalamnya

Bapa, Ibu, Manusia yang budiman, sekiranya kita melihat sekitar kita, apa yang di lakukan anak manusia secara mayoritas sekarang ini sangatlah jauh dari apa yang di cita-citakan oleh para orangtua dan sesepuh-sesepuh yang bijaksana, sekalipun norma dan aturan di bentuk oleh komunitas, bayangkan apa yang akan terjadi jika sesepuh anda, ada di dunia saat ini, melihat bagaimana realitas maya yang ada di hadapan cucu dan anak mereka.

Dari kasus Pacul-paculan, Cubit-cubitan, sampai kasus kardus kardusan, bukan hanya itu, premanisme, pornografi, dan dan etika yang Indonesia punya kini merangkak masuk, bersembunyi di suatu tempat, menunggu untuk di panggil dan di banggakan, jangan lupakan korupsi sebagai budaya kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun