Tahun 2020 menjadi tahun paling berat yang dirasakan oleh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) adalah wabah virus yang menular dengan cepat. Pada tanggal 30 Januari 2020, World Health Organization (WHO) telah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat dunia sehingga menyebabkan keresahan global. Dampak yang diberikan cukup signifikan terhadap berbagai sektor, terutama dalam sektor pendidikan yang menghambat kegiatan pembelajaran tatap muka. Oleh karena itu, pemerintah memberikan kebijakan untuk melakukan kegiatan belajar online atau dalam jaringan (Daring) bagi seluruh pelajar Indonesia mulai dari Sekolah Dasar, Menenggah, hingga Perguruan Tinggi.
Di tengah keterbatasan yang ada selama pandemi ini, kegiatan pembelajaran mau tidak mau tetap harus dilaksanakan walaupun tidak secara langsung tatap muka. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara online sebagai penerapan pembelajaran di era 4.0 yang memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan informasi dengan sangat mudah dan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Hal ini menjadi peluang yang dimanfaatkan oleh salah satu kampus di Yogyakarta yaitu Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) untuk memaksimalkan potensi yang ada di tengah pandemi. Pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran, ternyata memberikan pengaruh baik terhadap respon antara mahasiswa dan dosen pengajar. Terlebih, media sosial menjadi platform  yang banyak digandrungi oleh para kaum muda khususnya mahasiswa. Diantara bentuk pemanfaatan media sosial  sebagai media pembelajaran yang diterapkan Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta adalah sebagai berikut :
Sebagai Sarana Komunikasi
Tidak asing lagi bahwa media sosial dimanfaatkan oleh banyak orang untuk saling menjalin komunikasi dan sebagai media berinteraksi kepada pengguna media sosial lainnya  menggunakan jaringan internet. Keberadaan media sosial saat ini menjadi hal yang utama khususnya sebagai sarana komunikasi jarak jauh untuk saling bertukar informasi, mengadakan virtual meet, atau sekadar hanya bertegur sapa. Tidak hanya itu, media sosial juga dapat dimanfaatkan para pelajar dan mahasiswa untuk saling terhubung dan mempermudah akses dalam pembelajaran. Beberapa media yang sering digunakan para pelajar dan mahasiswa untuk berkomunikasi dalam pembelajaran adalah WhatsApp, Instagram, Kompasiana, Blog, Website, Tik-tok, dan Youtube.
Untuk Menunjang Pembelajaran Efektif dan EfisiensiÂ
Penggunaan media sosial di masa pandemi menjadi hal yang tepat dan dinilai cukup efektif dan efisiensi. Selain lebih menghemat waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan, penggunaan media sosial juga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik melalui pembelajaran berbasis multimedia untuk memvisualisasikan peta konsep materi ajar (mind map) yang mudah diakses kapan pun dan di mana pun berada.
Sebagai Platfrom Kolaboratif
Dalam menciptakan suasana belajar yang interaktif, media sosial dimanfaatkan sebagai tempat berkolaborasi yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar bersama-sama dan saling bekerja sama untuk memahami pembelajaran. Media sosial sebagai platform kolaboratif memberikan kemudahan bagi para peserta didik untuk dapat berkontribusi dalam melakukan tugas dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama.
Cakupan Pembelajaran Lebih Luas
Media sosial memungkinkan untuk memperoleh informasi secara instan dan mudah karena terus meningkatnya jejaring sosial. Hal ini menjadikan pembelajaran tidak hanya terbatas pada satu lingkup materi saja tetapi juga dapat dikembangkan untuk mempermudah akses pembelajaran yang lebih luas lagi dalam mendapatkan informasi. Artinya materi pembelajaran tidak hanya sebatas apa yang disampaikan oleh dosen saja tetapi juga dapat mencari referensi yang lebih luas dalam media sosial sehingga pengetahuan yang didapat juga akan lebih luas.
Tempat Menyalurkan Ide-ide Inovatif dan Kreatif
Tidak bisa dipungkiri bahwa media sosial merupakan inovasi untuk mengubah kesulitan di saat pandemi menjadi peluang untuk mendapatkan kemudahan dalam proses pembelajaran. Seperti yang dilaksanakan di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, dalam kegiatan pembelajaran menerapkan media sosial sebagai inovasi di saat pandemi maupun sebelum pandemi. Seperti pembelajaran yang berbasis e-learning, penggunaan e-library, aktif mengadakan kegiatan webinar dan perlombaan virtual, bahkan kemudahannya dapat dirasakan saat melakukan pendaftaran online di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
Menumbuhkan Minat dan Kemandirian Mahasiswa
Pemanfaatan media sosial yang serba mudah dapat menumbuhkan minat motivasi belajar dan kemandirian. Hal ini dikarenakan media sosial dapat membantu para pelajar dan mahasiswa untuk dapat mengembangkan minat, bakat, dan keterampilan sesuai dengan bidang yang diinginkannya. Selain itu, mahasiswa sebagai pengguna media sosial juga dapat bertanggung jawab untuk membagi tugas kuliah dan mengembangkan minat serta mengelola media sosialnya sendiri.
Meningkatkan Kemampuan Literasi Digital
Pada era digital 4.0 ini, tentunya sulit untuk memisahkan antara media sosial dari kehidupan sehari-hari. Untuk memberikan dampak yang baik dari media sosial, diperlukan cara untuk mengelolanya dengan bijak. Maka diperlukan literasi digital, yaitu kemampuan seseorang yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan cara bersikap dalam penggunaan teknologi informasi. Kemampuan mahasiswa dalam menerapkan literasi digital dapat diasah dengan meningkatkan minat baca, mengetahui konsep dunia digital, dan berperilaku dengan bijak baik di dunia maya maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Meningkatkan Peluang Kerja
Media sosial dapat dimanfaatkan tidak hanya digunakan untuk memposting foto galeri saja, tetapi juga untuk mendapatkan peluang kerja. Dengan menggunakan media sosial secara bijak dan tepat akan membangun personal branding sehingga memudahkan mendapatkan pekerjaan. Selain itu, media sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai portofolio dan menambah relasi dalam dunia karier.
Dengan demikian, pemanfaatan media sosial sangat berperan penting dalam dunia pendidikan. Hal ini tentunya bisa terwujud karena adanya dukungan, kerjasama yang baik dan perlunya kecakapan digital untuk mengembangkan metode pembelajaran agar bisa memicu kualitas pembelajaran dengan semaksimal mungkin. Walaupun begitu, bukan berarti media sosial tidak memiliki dampak negatif. Bila tidak dimanfaatkan dengan tepat dan tidak cermat dalam penyaringan informasi maka akan menyebabkan kesalalahan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Author Galaxy Haydar Pasha
30/01/2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI