Mohon tunggu...
Hayati Rodyah
Hayati Rodyah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hoby saya membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Analisis

8.Teori Attachment yang Dikemukakan oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby

19 Januari 2025   04:59 Diperbarui: 19 Januari 2025   04:59 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

H. Teori Attachment yang Dikemukakan oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby

   Teori attachment atau teori keterikatan adalah salah satu konsep penting dalam psikologi perkembangan yang berfokus pada hubungan emosional antara individu, khususnya antara anak dan pengasuh utama mereka. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh John Bowlby, seorang psikoanalis Inggris, dan kemudian diperluas oleh Mary Ainsworth, seorang psikolog perkembangan asal Amerika. Keduanya memberikan kontribusi signifikan dalam memahami bagaimana hubungan awal dengan pengasuh memengaruhi perkembangan emosional dan sosial seseorang sepanjang hidup.

*John Bowlby: Pencetus Teori Attachment
   John Bowlby adalah pelopor dalam pengembangan teori attachment. Ia percaya bahwa keterikatan anak dengan pengasuh utamanya, biasanya ibu, adalah kebutuhan biologis yang berfungsi untuk meningkatkan peluang bertahan hidup. Menurut Bowlby, bayi memiliki naluri bawaan untuk membentuk hubungan dekat dengan pengasuh mereka agar merasa aman dan terlindungi.

   Bowlby mengemukakan bahwa keterikatan tidak hanya penting untuk kebutuhan fisik seperti makanan dan perlindungan, tetapi juga untuk kebutuhan emosional, seperti rasa aman dan kenyamanan. Ia juga memperkenalkan konsep secure base atau "basis aman," di mana kehadiran pengasuh yang responsif memungkinkan anak untuk mengeksplorasi lingkungan dengan percaya diri.

*Bowlby membagi perkembangan keterikatan menjadi beberapa fase:

  - Fase Pra-Keterikatan (0--6 Minggu): Bayi menunjukkan perilaku yang menarik perhatian pengasuh, seperti menangis dan tersenyum, tetapi belum membedakan pengasuh utama dari orang lain.
  - Fase Keterikatan dalam Proses (6 Minggu--8 Bulan): Bayi mulai mengenali pengasuh utama mereka dan merasa lebih nyaman saat bersamanya.
  - Fase Keterikatan yang Jelas (8 Bulan--2 Tahun): Anak menunjukkan keterikatan yang kuat dengan pengasuh utama dan mungkin merasa cemas ketika berpisah darinya.
  -Fase Hubungan Timbal Balik (2 Tahun ke Atas): Anak mulai memahami bahwa pengasuh memiliki kebutuhan dan rencana sendiri, sehingga mampu menghadapi perpisahan dengan lebih baik.


*Mary Ainsworth: Pengujian Empiris Teori Attachment
   Mary Ainsworth melengkapi teori Bowlby dengan melakukan penelitian empiris yang dikenal sebagai Strange Situation Experiment. Penelitian ini melibatkan observasi interaksi antara anak dan pengasuh dalam situasi yang dirancang untuk menilai kualitas keterikatan mereka.

*Ainsworth mengidentifikasi tiga pola keterikatan utama:

  - Keterikatan Aman (Secure Attachment): Anak merasa nyaman mengeksplorasi lingkungan ketika pengasuh hadir, tetapi menunjukkan kecemasan ketika ditinggalkan. Anak ini dengan cepat tenang saat pengasuh kembali.
  - Keterikatan Cemas-Menghindar (Avoidant Attachment): Anak tampak menghindari pengasuh, baik selama kehadiran maupun saat pengasuh kembali setelah perpisahan. Anak ini cenderung tidak menunjukkan ketergantungan emosional.
  - Keterikatan Cemas-Ambivalen (Ambivalent Attachment): Anak menunjukkan kecemasan yang tinggi ketika berpisah dengan pengasuh, tetapi sulit untuk merasa tenang meskipun pengasuh kembali.
  - Penelitian lanjutan kemudian menambahkan kategori keempat, yaitu disorganized attachment, di mana anak menunjukkan perilaku yang tidak konsisten atau bingung sebagai respons terhadap pengasuh.

   Implikasi Teori Attachment
Teori attachment memiliki dampak besar dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, pengasuhan anak, dan terapi psikologi. Hubungan awal dengan pengasuh memengaruhi pola hubungan seseorang di masa dewasa, termasuk cara mereka membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.

   Orang dengan keterikatan aman cenderung memiliki hubungan yang sehat dan stabil, sementara mereka yang memiliki pola keterikatan tidak aman mungkin menghadapi kesulitan dalam menjalin hubungan atau mengelola emosi.

Kesimpulan
   Teori attachment yang dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth telah memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya hubungan emosional awal antara anak dan pengasuh. Melalui penelitian dan observasi, mereka menunjukkan bagaimana keterikatan membentuk dasar perkembangan emosional dan sosial individu. Dengan memahami teori ini, orang tua, pendidik, dan profesional kesehatan mental dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan keterikatan yang sehat bagi anak-anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun