Gawai atau gadget tidak dapat dipisahkan dari kehidupan modern saat ini.
Apalagi ditambah dengan adanya masa pandemi, hampir semua orang memiliki dan memakai gawai. Mulai dari ayah yang bekerja menggunakan komputer, ibu yang berbelanja online dengan ponselnya, kakak yang mengikuti kegiatan pembelajaran daring dengan Zoom di laptop, adik yang bermain gim di tablet, dan sebagainya. Informasi mudah di dapat, semua serba praktis dan mudah.
Selain mendapat hal positif dari pemakaian gawai, banyak juga hasil penelitian yang  mengungkap dampak negatif yang dirasakan, seperti gangguan kesehatan terutama mata, gangguan tidur, gangguan sosial dan emosi. Orangtua pun mengeluh kalau anaknya kecanduan gawai. Anak-anak jadi sulit untuk berhenti bermain dengan ponselnya.
Mengingat banyaknya efek negatif tersebut, ada beberapa orangtua yang memutuskan untuk tidak memperbolehkan atau memperkenalkan anaknya dengan gawai sama sekali.
Tentu saja keputusan tersebut diserahkan ke pribadi masing-masing. Namun, bagi orangtua yang menginginkan agar anaknya tidak tertinggal kemajuan teknologi, boleh saja memperkenalkan gawai pada anak.
WHO (World Health Organization) atau Badan Kesehatan Dunia sendiri sudah membuat aturan screen time atau waktu pemakaian gawai pada anak.Â
Orangtua bisa membuat kesepakatan dengan anak. Bagi yang masih bingung bagaimana membuat anak agar aman dan disiplin menggunakan gawai. berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan:
1. Jangan mengenalkan Gawai ke Bayi
Miris sekali jika melihat orangtua memberikan ponsel pada anaknya sejak bayi. Hal itu tentu saja tidak tepat dan akan mengganggu perkembangannya.Â
Apalagi, alasan orangtua memberikan gawai agar anak anteng atau tidak rewel, sehingga orangtua bisa tenang melakukan kegiatannya.Â
Sebaiknya jika ingin mengenalkan gawai, bisa dimulai dari usia tiga tahun. Anak usia tersebut sudah bisa diajak untuk membuat kesepakatan, dan mengenal aturan dalam keluarga.Â