Rekomendasi pengaturan waktu menatap gawai pada usia tersebut maksimal selama enam puluh menit per hari. Dampingi anak selama menggunakan gawai. Selain itu juga harus memperhatikan waktu untuk bermain dan bergerak aktif, serta istirahat yang cukup.
2. Beri Contoh dari Orangtua
Anak adalah peniru yang baik. Untuk itu, orangtua perlu memberi contoh yang baik. Jangan sampai melarang anak bermain ponsel sementara orangtuanya sendiri asyik menggunakan ponsel di hadapan anaknya.
Orangtua bisa saja memberikan pengertian ke anak, bahwa fungsi utama gawai adalah untuk bekerja dan belajar.
Alternatif lainnya, orangtua bisa memakai gawai tidak di depan anak atau setelah anak tidur.
3. Buat Aturan Bersama
Buatlah aturan yang jelas dan disepakati bersama anak. Misal, ponsel hanya digunakan untuk belajar. Bermain ponsel saat siang selama satu jam, dan sebagainya.
Jangan lupa libatkan anak dalam membuat aturan tersebut. Di sini diperlukan komunikasi yang baik dari orangtua dan anak.Â
Sepakati juga mana aplikasi yang boleh dibuka oleh anak. Orangtua juga bisa menggunakan mode anak, atau pengaman agar anak tidak bisa membuka situs internet yang tidak diinginkan.Â
Untuk anak yang lebih besar, sertakan juga konsekuensinya. Misalnya saja, jika melanggar kesepakatan, maka uang jajannya akan berkurang, dan sebagainya.
4. Konsisten dan Tegas
Ketika aturan sudah disepakati, harus dijalankan secara konsisten. Ketika anak melanggar, orangtua harus tegas. Jangan karena tidak tega, kasihan, melihat anaknya mengamuk agar diberikan ponsel, lalu orangtua membiarkan.
Anak pun akan belajar, bahwa aturan tersebut bisa dilanggar dan dia akan melakukan hal serupa di kemudian hari.Â
Yang terpenting, saat anak mengamuk, tetap awasi jangan sampai ada hal yang bisa mencelakainya. kita harus bersikap tenang, tidak ikut emosi bahkan sampai memukul anak. Ketika anak sudah tenang, barulah beri oemahaman dan ingarkan aturan yang sudah disepakati.