Mohon tunggu...
Hayati Nupus
Hayati Nupus Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

membaca, shopping, cooking, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengabdian Kepada Masyarakat di SMKN 15 Pandeglang "Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi Siswa"

10 Oktober 2024   20:00 Diperbarui: 10 Oktober 2024   20:01 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2 : Kegiatan pengabdian masyarakat  (Dokpri)

2).Mendorong siswa untuk menggunakan kreativitas saat mengerjakan tugas yang berkaitan dengan mata pelajaran.

3).Melalui proyek kelompok, siswa dapat mengasah kemampuan komunikasi dan kolaborasi mereka.

Gambar 3 : Fhoto bersama Kepala sekolah dan WakaHumas (Dokpri)
Gambar 3 : Fhoto bersama Kepala sekolah dan WakaHumas (Dokpri)

Gambar 4 : Usai Penyuluhan pendidikan dipresentasikan oleh tim dosen dan mahasiswa  (Dokpri)
Gambar 4 : Usai Penyuluhan pendidikan dipresentasikan oleh tim dosen dan mahasiswa  (Dokpri)

Telah dibuktikan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis proyek SMK Negeri 15 Pandeglang secara efektif menumbuhkan kreativitas dan daya cipta siswa. Praktik ini membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, yang sangat penting di era digital, selain meningkatkan hasil belajar akademis. Diharapkan bahwa pendekatan ini dapat digunakan secara berkelanjutan di kelas-kelas lain untuk meningkatkan standar pengajaran di lembaga pendidikan.

Pendidik disarankan untuk melakukan pelatihan tambahan untuk meningkatkan pemahaman tentang penerapan teknik PjBL selain terus menerapkannya dalam pembelajaran mereka. Selain itu, bantuan sekolah dalam menyediakan fasilitas yang sesuai sangat penting untuk pencapaian kegiatan pembelajaran berbasis proyek.

Dengan demikian, dengan memanfaatkan teknik pengajaran yang inovatif, proyek pengabdian masyarakat ini berdampak positif terhadap kemajuan pendidikan di SMK Negeri 15 Pandeglang.

Referensi

Kompas (2022). Analisis Litbang “Kompas”: Menyoal Ketimpangan Pendidikan di Banten.

Khairunnisa Dwinalida & Sholeh Setiaji (2022). "One of the biggest problems which is criticized by employers is that most of SMK graduates are not sufficiently proficient to communicate in English." TARLING.

BNSP (2013). "Gap between what students have learned at school and the expectation of the work fields."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun