Mohon tunggu...
Nasional.News
Nasional.News Mohon Tunggu... Freelancer - Portal Berita Terkini DI Indonesia

Menyajikan informasi tekini kabar nasional, destinasi wisata, gaya hidup dan gadget terbaru.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

36 Fakta Menarik Tentang Dinasti Kim di Korea Utara

14 September 2024   05:06 Diperbarui: 14 September 2024   05:06 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Japantimes.co.jp

Dinasti Kim adalah keluarga yang telah memerintah Korea Utara sejak negara itu didirikan pada tahun 1948. Dinasti ini dimulai dengan Kim Il-sung dan diteruskan oleh putranya Kim Jong-il, dan kini dipimpin oleh cucunya, Kim Jong-un. Dinasti Kim dikenal karena karakteristik unik dan kebijakan kontroversial yang mempengaruhi tidak hanya Korea Utara, tetapi juga geopolitik global. Dalam artikel ini, kita akan eksplore 36 fakta menarik tentang dinasti Kim yang memberikan gambaran lebih dalam tentang kehidupan mereka, cara mereka memerintah, dan pengaruh mereka terhadap dunia, seperti yang dikutip dari nasional.news, berikut ini:

1. Pendiri Korea Utara

Kim Il-sung dianggap sebagai pendiri Korea Utara dan diberi gelar "Presiden Abadi." Setelah Perang Dunia II dan pembagian Korea, ia mendirikan negara Korea Utara pada tahun 1948.

2. Kultus Kepribadian yang Kuat

Kim Il-sung memulai kultus kepribadian di Korea Utara, di mana ia dianggap sebagai pemimpin tertinggi dengan kekuatan ilahi. Ini diteruskan oleh Kim Jong-il dan Kim Jong-un, yang juga memiliki kultus kepribadian yang serupa.

3. Hari Kelahiran yang Dirayakan seperti Hari Libur Nasional

Hari kelahiran Kim Il-sung (15 April) dan Kim Jong-il (16 Februari) dirayakan sebagai hari libur nasional di Korea Utara, dikenal sebagai "Hari Matahari" dan "Hari Bintang Cemerlang."

4. Kim Jong-il Tidak Lahir di Gunung Paektu

Meskipun propaganda Korea Utara menyatakan bahwa Kim Jong-il lahir di Gunung Paektu, tempat suci di Korea, catatan Soviet menunjukkan bahwa ia sebenarnya lahir di sebuah kamp militer di Uni Soviet pada tahun 1941.

5. Kim Jong-un: Pemimpin Termuda

Kim Jong-un, yang mengambil alih kepemimpinan setelah kematian ayahnya, Kim Jong-il, pada tahun 2011, adalah pemimpin termuda dalam sejarah dinasti ini, memegang kekuasaan pada usia awal 30-an.

6. Gelar Militer yang Cepat

Sebelum naik tahta, Kim Jong-un diberi gelar "Jenderal Besar" meskipun tidak memiliki pengalaman militer. Ini adalah bagian dari upaya untuk memperkuat posisinya sebagai penerus Kim Jong-il.

7. Perubahan Gaya Kepemimpinan

Kim Jong-un memulai masa jabatannya dengan menunjukkan gaya kepemimpinan yang berbeda dari ayahnya, termasuk tampil di depan umum dengan istrinya dan melakukan pembaruan ekonomi terbatas.

8. Program Nuklir yang Kontroversial

Dinasti Kim telah dikenal karena program nuklirnya yang kontroversial, dengan Kim Jong-un yang secara agresif mempercepat pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik, yang memicu ketegangan internasional.

9. Peran "Pemimpin Tertinggi" dalam Konstitusi

Korea Utara mengamandemen konstitusinya pada tahun 2012 untuk menetapkan Kim Jong-un sebagai "Pemimpin Tertinggi," sebuah gelar yang memberikan kekuasaan absolut atas negara dan militer.

10. Propaganda yang Mengklaim Prestasi Ajaib

Propaganda Korea Utara sering kali menggambarkan pemimpin Kim sebagai sosok yang memiliki kemampuan luar biasa. Contohnya, media Korea Utara pernah mengklaim bahwa Kim Jong-il mencetak lima hole-in-one dalam putaran golf pertamanya.

11. Gaya Hidup Mewah di Tengah Kemiskinan

Meskipun banyak warga Korea Utara hidup dalam kemiskinan, para pemimpin dinasti Kim dikenal karena gaya hidup mewah mereka, termasuk koleksi mobil mewah, yacht, dan barang-barang mewah lainnya.

12. Ketidakpastian Kesehatan Kim Jong-un

Kesehatan Kim Jong-un sering menjadi subjek spekulasi. Pada tahun 2020, ia menghilang dari pandangan publik selama beberapa minggu, yang memicu rumor tentang kesehatannya.

13. Ketertarikan pada Budaya Barat

Meskipun negara ini sangat tertutup dari pengaruh luar, Kim Jong-un diketahui sebagai penggemar basket NBA, terutama mantan pemain Chicago Bulls, Dennis Rodman, yang pernah berkunjung ke Korea Utara beberapa kali.

14. Kim Jong-nam: Saudara Tertua yang Terbunuh

Kim Jong-nam, saudara tiri Kim Jong-un, dibunuh di Bandara Kuala Lumpur pada tahun 2017 dengan agen saraf VX. Pembunuhan ini diduga diperintahkan oleh Kim Jong-un untuk menghilangkan ancaman terhadap kekuasaannya.

15. Kim Yo-jong: Wanita Berkuasa di Korea Utara

Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong-un, memainkan peran penting dalam pemerintahan. Dia sering dianggap sebagai salah satu penasihat terdekat Kim Jong-un dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam pengambilan keputusan politik.

16. Hubungan dengan Tiongkok

Meskipun hubungan dengan Tiongkok sering dianggap dekat, dinasti Kim menjaga hubungan yang kompleks dengan Beijing, kadang-kadang menantang kebijakan Tiongkok tetapi juga bergantung pada bantuan ekonomi dan politik.

17. Pemurnian Politik di Korea Utara

Sejak Kim Jong-un berkuasa, banyak pemimpin senior Korea Utara telah dieksekusi atau dihukum karena alasan politik. Paman Kim, Jang Song-thaek, dieksekusi pada tahun 2013 atas tuduhan pengkhianatan.

18. Ekonomi Terpusat dan Kendali Total

Ekonomi Korea Utara sangat terpusat dan dikendalikan oleh negara, dengan sebagian besar aset milik keluarga Kim. Reformasi ekonomi terbatas telah dilakukan, tetapi tetap jauh dari kebebasan ekonomi yang nyata.

19. Arsitektur Kota Pyongyang yang Unik

Kota Pyongyang memiliki arsitektur unik yang dirancang untuk menunjukkan kekuatan dan keagungan dinasti Kim. Banyak gedung dan monumen besar didedikasikan untuk para pemimpin Kim.

20. Strategi Diplomasi yang Agresif

Dinasti Kim sering menggunakan strategi diplomasi yang agresif, seperti ancaman nuklir, uji coba misil, dan retorika keras untuk mendapatkan konsesi dari negara-negara lain, terutama Amerika Serikat dan Korea Selatan.

21. Upaya Denuklirisasi yang Fluktuatif

Kim Jong-un telah terlibat dalam beberapa upaya diplomatik untuk denuklirisasi, termasuk pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump, meskipun hasil akhirnya tetap tidak jelas dan program nuklir tetap aktif.

22. Sistem Pendidikan yang Terkontrol Ketat

Sistem pendidikan di Korea Utara sangat terkendali dan berfokus pada indoktrinasi ideologi negara, terutama mengajarkan penghormatan mutlak terhadap dinasti Kim dan sejarah revolusioner mereka.

23. Kim Jong-un: Pemimpin yang Pernah Sekolah di Swiss

Kim Jong-un dikabarkan pernah bersekolah di Swiss dengan nama samaran, di mana ia belajar bahasa Inggris, Jerman, dan mengenal budaya Barat.

24. Industri Film yang Dikelola Negara

Kim Jong-il adalah penggemar film dan pernah menculik sutradara Korea Selatan untuk meningkatkan industri film Korea Utara. Ia memiliki koleksi ribuan film dan memproduksi film propaganda untuk memperkuat ideologi negara.

25. Penggunaan Teknologi untuk Kontrol Sosial

Dinasti Kim menggunakan teknologi modern seperti internet terbatas, jaringan seluler yang dikendalikan negara, dan pengawasan ketat untuk mengendalikan populasi dan mencegah pengaruh asing.

26. Zona Demiliterisasi yang Dijaga Ketat

Perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan, Zona Demiliterisasi (DMZ), adalah salah satu perbatasan yang paling dijaga ketat di dunia dan sering menjadi tempat ketegangan militer.

27. Pengaruh Ideologi Juche

Ideologi Juche, yang diciptakan oleh Kim Il-sung, menekankan kemandirian politik, ekonomi, dan militer, serta menjadi dasar dari seluruh kebijakan negara dan alat untuk mengkonsolidasikan kekuasaan dinasti Kim.

28. Sanksi Internasional dan Isolasi Ekonomi

Korea Utara telah dikenai berbagai sanksi internasional karena program nuklirnya, yang mengakibatkan isolasi ekonomi yang parah dan berdampak besar pada perekonomian negara.

29. Pengaruh Seni dan Musik dalam Propaganda

Musik dan seni digunakan secara luas untuk propaganda di Korea Utara. Lagu-lagu dan tarian diproduksi untuk memuliakan dinasti Kim dan ideologi negara, sering kali ditampilkan dalam acara-acara publik besar.

30. Penggunaan Taktik Ketakutan

Dinasti Kim menggunakan taktik ketakutan, termasuk hukuman mati publik, kamp kerja paksa, dan represi brutal terhadap oposisi untuk menjaga kontrol penuh atas negara.

31. Sistem Kasta Songbun

Masyarakat Korea Utara diorganisasikan ke dalam sistem kasta yang dikenal sebagai "songbun," yang menentukan status sosial, kesempatan kerja, dan akses ke layanan berdasarkan kesetiaan kepada dinasti Kim.

32. Peran Media yang Dikendalikan Negara

Media di Korea Utara sepenuhnya dikendalikan oleh negara dan digunakan untuk menyebarkan propaganda yang memuji dinasti Kim dan mengkritik musuh-musuh mereka, terutama Amerika Serikat dan Korea Selatan.

33. Pendidikan Khusus untuk Elite

Anggota keluarga Kim dan elite politik lainnya menerima pendidikan khusus di sekolah-sekolah elit yang dirancang untuk mempersiapkan mereka memegang posisi kekuasaan di negara.

34. Kontrol atas Informasi dari Luar

Pemerintah Korea Utara sangat membatasi akses ke informasi dari luar negeri untuk mencegah warganya terpengaruh oleh pandangan luar atau budaya asing.

35. Program Pertahanan Siber

Korea Utara telah mengembangkan program pertahanan siber yang canggih, termasuk kelompok peretas yang dituduh melakukan serangan terhadap berbagai target internasional, seperti bank dan perusahaan besar.

36. Kemungkinan Penerus yang Misterius

Masa depan dinasti Kim sering menjadi subjek spekulasi karena kurangnya informasi jelas tentang penerus Kim Jong-un, meskipun adiknya, Kim Yo-jong, sering disebut-sebut sebagai calon penerus potensial.

Kesimpulan

Dinasti Kim telah memerintah Korea Utara selama lebih dari tujuh dekade dengan kekuasaan absolut yang tidak hanya mengubah negara mereka sendiri tetapi juga memiliki dampak besar terhadap geopolitik global. Fakta-fakta ini menunjukkan kompleksitas dan ketegangan yang menyertai kepemimpinan mereka, serta bagaimana mereka mempertahankan kekuasaan di tengah tantangan domestik dan internasional. Sementara masa depan Korea Utara di bawah dinasti Kim masih penuh ketidakpastian, yang jelas adalah bahwa pengaruh mereka akan terus terasa di panggung dunia untuk tahun-tahun mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun