Tapi tunggu... Tentang ini aku tidak pernah mengungkapkan kepada siapapun, kenapa tiba-tiba dia mau menanyaiku tentang Arya?
“Mbak ada hubungan apa dulu dengan Kak Arya?”
Aku kaget, dia begitu berterus terang.
Can not believe it.. How childish is this..menanyakan pertanyaan seperti ini.
Tiba-tiba saja akumerasa ingin diam seribu bahasa tapi sekaligus ingin meluapkan segenap kata-kata yang bermunculan di kepala. Aku mencoba menata kata-kata dan intonasi, tidak mau terlalu menggurui dan, yah...tidak ingin perasaan ini muncul kembali.
Begini ya Dik..Sebuah keputusan yang menurut saya cukup dewasa, untuk menerima pinangannya, untuk menikah dengannya. Tapi hendaknya semua sikap Adik harus bisa menjadi dewasa pula. Apapun yang pernah terjadi, semua sudah tidak penting lagi. Yang terpenting adalah kalian berdua. Saling percaya dan pengertian. Apa Adik belum cukup yakin sama dia? Atau tidak percaya?
Dia mengangguk tetapi bukan mengiyakan, kemudian berkata “Saya hanya ingin mendengar ini dari Mbak. Saya hanya ingin meyakinkan, hubungan saya dengan Kak Arya akan baik-baik saja.”
Seketika keramahan yang sejak tadi dilakoninya lenyap. Sekarang ekspresinya berubah menjadi seperti para pemeran jahat di sinetron-sinetron. Atau.. hanya saya yang berlebihan.
Atau..Apakah ini semacam “melabrak” dengan cara yang halus?
Ah, entahlah..
Jadi, memanfaatkan emosinya saya pikir lebih baik saya memuaskan keingintahuan saya tentang ini.