Mohon tunggu...
Warda Hawla
Warda Hawla Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Warda Hawla N. 22107030100 UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA #JURKOMUINJOGJA23

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

War Tiket Coldplay Dipenuhi dengan Calo yang Cuma Peduli Cuan

24 Mei 2023   23:41 Diperbarui: 24 Mei 2023   23:47 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, calo mendapatkan keuntungan dari keinginan penggemar yang ingin menonton konser band favorit mereka. Mereka sadar bahwa banyak penggemar yang akan membayar lebih untuk masuk ke konser band yang sangat mereka nantikan. 

"Masa iya cat 6 yang harga awalnya 1,6 juta jadi 3 juta kesel banget, mana mereka baru selesai war lima menit yang lalu udah langsung dijual lagi, nyari duit kok gitu banget," ucap teman saya yang ingin menonton konser Coldplay.

Meskipun sangat ingin menonton konser Coldplay, ia tidak ingin mengambil resiko jika beli tiket di calo atau sosmed karena takut terkena scam (penipuan).

Namun perlu diingat bahwa menggunakan calo sering dianggap tidak etis dan mungkin melanggar syarat dan ketentuan yang tertulis dalam penjualan tiket. Banyak negara dan promotor konser yang memiliki kebijakan tentang larangan scalping tiket untuk melindungi penggemar dari calo calo tersebut. 

Untuk mencegah penipuan atau membeli tiket dengan harga yang lebih tinggi, sangat penting bagi penggemar untuk membeli tiket melalui situs penjualan tiket yang resmi.

Di tengah antusias penggemar Coldplay di Indonesia, Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin, menolak kedatangan Coldplay karena band tersebut dianggap mendukung LGBT serta pernikahan sesama jenis, dan PA 212 mengeluarkan ancaman untuk melakukan demo besar besaran serta mengepung bandara CGK. 

Novel juga mengajak pemerintah yang lain untuk setuju dengannya. Selain Novel, Anwar Abbas juga beranggapan jika konser Coldplay dapat merusak moral dan akhlak bangsa ini.

Selain Indonesia, Malaysia juga menolak kedatangan Coldplay di negeri Jiran. Karena dianggap tidak membawa kebaikan bagi agama, ras, dan negara. Kemudian Chris Martin selaku vokalis Coldplay menanggapi, bahwa semua orang dari berbagai golongan boleh datang ke konser mereka, Chris ingin semua orang datang dan membiarkan semua orang bebas menjadi dirinya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun