Mohon tunggu...
Hawila Geraldhine
Hawila Geraldhine Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya seorang mahasiswa dari Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Memaknai Kebebasan Berekspresi di Era Digital

14 Desember 2024   10:30 Diperbarui: 14 Desember 2024   10:20 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di era digital saat ini, kebebasan berekspresi telah menjadi salah satu isu paling hangat yang diperbincangkan. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, setiap individu memiliki platform untuk menyuarakan pendapat, berbagi ide, dan berinteraksi dengan orang lain di seluruh dunia. Namun, kebebasan ini juga membawa tantangan tersendiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana kebebasan berekspresi di era digital merupakan hak yang harus dijunjung tinggi, sekaligus tanggung jawab yang harus dipahami oleh setiap pengguna.

Kebebasan Berekspresi sebagai Hak Asasi Manusia

Kebebasan berekspresi diakui sebagai hak asasi manusia yang fundamental. Menurut Pasal 19 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, setiap orang berhak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi. Di dunia yang semakin terhubung, hak ini menjadi semakin penting. Media sosial, blog, dan platform digital lainnya memberikan suara kepada mereka yang sebelumnya tidak memiliki akses ke media tradisional. Ini membuka peluang bagi berbagai perspektif untuk didengar, terutama dari kelompok minoritas atau terpinggirkan.

Tantangan di Era Digital

Meskipun kebebasan berekspresi memiliki banyak manfaat, era digital juga menghadirkan tantangan yang signifikan:

1. Censorship dan Penyensoran: Banyak negara menerapkan undang-undang yang membatasi kebebasan berekspresi di internet. Penyensoran konten dianggap perlu untuk menjaga stabilitas sosial atau mencegah penyebaran informasi yang dianggap berbahaya. Namun, sering kali langkah ini disalahgunakan untuk menekan kritik terhadap pemerintah atau penguasa.

2. Disinformasi dan Hoaks: Dengan mudahnya informasi menyebar di internet, disinformasi menjadi masalah serius. Kebebasan untuk berbicara sering kali disalahgunakan untuk menyebarkan berita palsu yang dapat merugikan individu atau masyarakat secara keseluruhan.

3. Serangan terhadap Pengguna: Di platform digital, individu sering kali menjadi sasaran serangan verbal atau cyberbullying ketika menyuarakan pendapat mereka. Hal ini dapat menciptakan suasana ketakutan yang menghambat orang lain untuk berbicara.


Tanggung Jawab Pengguna

Kebebasan berekspresi datang dengan tanggung jawab. Setiap individu harus memahami bahwa hak untuk berbicara juga berarti harus mempertimbangkan dampak dari kata-kata mereka. Beberapa aspek tanggung jawab ini meliputi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun