Sains adalah tentang penemuan.Â
Mengungkap kebenaran baru yang menarik tentang dunia di sekitar kita. Menemukan cara untuk menjelaskan beberapa misteri terbesar alam semesta. Bahkan di era teknologi ini, masih banyak hal yang tidak dapat dijelaskan oleh sains modern.Â
Apakah ada force yang tidak diketahui yang tidak dapat kita deteksi? Apa itu dark energy? Bagaimana cara kerja fisika kuantum?.Â
Dalam beberapa tahun terakhir para ilmuwan telah membuat sejumlah penemuan yang luar biasa. Setelah menjelajahi dunia partikel subatom, para peneliti di CERN menemukan boson Higgs pada tahun 2012.Â
Tiga tahun kemudian, para astronom membuat terobosan spektakuler lainnya ketika mereka menangkap ledakan gelombang gravitasi dari dua lubang hitam yang bergabung. Dari dark matter hingga dimensi keempat, kanibalisme galaksi hingga hyperchaos kuantum, namun kali ini ada potensial new force yang ditemukan di CERN.
Kita hidup di dunia kekuatan misterius. Menurut fisikawan partikel, ada empat gaya fundamental yang diketahui mendasari alam semesta: gravitasi, gaya elektromagnetik, dan interaksi kuat dan lemah.Â
Tapi sekarang, para peneliti di CERN memperkirakan mereka mungkin telah menemukan gaya baru. Jika mereka benar, hal ini bisa mengubah pemahaman mereka tentang dunia kuantum.Â
Selama sepuluh tahun terakhir, para ilmuwan telah menggunakan Large Hadron Collider untuk membuat partikel meson B. 'B meson' adalah jenis partikel subatom dengan umur yang sangat pendek. Dengan cepat terurai menjadi partikel kecil lainnya, membentuk elektron dan muon.Â
Pertama kali ditemukan pada tahun 1930-an, muon mirip dengan elektron hanya saja lebih berat. Secara teori, meson B harus meluruh menjadi elektron dan muon dengan kecepatan yang sama.Â
Tetapi tim CERN menemukan sesuatu yang agak berbeda. Alih-alih meluruh pada kecepatan yang sama, meson B lebih cenderung memecah menjadi elektron.Â
Perilaku tak terduga ini mengisyaratkan gaya kuantum jenis baru. Para peneliti mengatakan mereka merasakan "gembira tapi waspada" tentang penemuan potensial mereka ini. Tetapi mereka menekankan bahwa masih lebih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan sebelum mereka dapat mempresentasikan hasil temuan mereka.
Referensi: bbc.com (07/04/2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H