Mohon tunggu...
Hawa Purnama
Hawa Purnama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Prodi Pendidikan Agama Islam UIN Raden Mas Said Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Kita Harus Mempelajari Ilmu Agama?

30 November 2023   09:00 Diperbarui: 30 November 2023   09:04 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Mengedit dengan Canva (Koleksi Pribadi)

Mungkin sering timbul pertanyaan dibenak kita, "kenapa kita harus menuntut ilmu?" atau "kenapa harus belajar ilmu agama?". Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit memaparkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Manusia adalah makhluk yang selalu mempunyai keinginan. Untuk memenuhi keinginan tersebut maka harus mempunyai modal dasar, yaitu ilmu. Ilmu adalah salah satu sarana untuk memperoleh dan mewujudkan keinginan kita.

Islam sangat mementingkan ilmu pengetahuan. Menuntut ilmu sama dengan ibadah. Bahkan ilmu dapat menjadi amal jariyah yang mengalir pahalanya bagi orang yang mengajarkannya kepada orang lain. Belajar dapat menjadikan kita seorang yang berilmu. Belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Tak ada kata terlambat untuk belajar meskipun usia sudah tua. Ada Mahfudzot (pepatah) mengatakan, "Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat".

Terdapat banyak dalil pada Al-Qur'an dan Al-Hadits mengenai kewajiban menuntut ilmu. Namun, disini saya akan memaparkan tiga dalil saja dari Al-Qur'an.

1. Surah Al-'Alaq (96) ayat 1-5

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِقْرَأْ بِا سْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ 
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"

Pada ayat pertama ini, Allah Ta'ala memerintahkan pada Nabi Muhammad SAW. agar membaca dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan, sedangkan beliau tidak bisa membaca dan menulis, maka jelas bahwa beliau tidak pernah membaca suatu kitab apapun sebelum turunnya Al-Qur'an. Dengan kehendak Allah Ta'ala, Nabi Muhammad SAW. bisa mengikuti ucapan malaikat Jibril.

Pada hakikatnya, perintah ini (membaca dan belajar) tidak hanya ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. saja, tetapi juga untuk seluruh umat manusia sebagai jalan menuju keselamatan dunia dan akhirat.

2. Surah Al-Mujadalah (58) ayat 11

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قِيْلَ لَـكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَا فْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَـكُمْ ۚ وَاِ ذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَا نْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."

Ayat ini menjelaskan adab menghadiri majelis dan melapangkan tempat untuk orang lain agar bisa ikut duduk di majelis ilmu. Allah akan memuliakan dan mengangkat derajat orang yang mencari ilmu.

3. Surah Sad (38) ayat 29

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْۤا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَ لْبَا بِ

"Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran."

Ayat ini menjelaskan kepada kita agar mempelajari, menghayati, memahami, dan mengamalkan ayat-ayat Al-Qur'an. Dan supaya orang yang berakal menjadikannya pelajaran bagi kehidupan.

Salah satu hal yang membedakan antara manusia dan makhluk lain adalah Akal. Oleh karena itu, manusia wajib memelihara kecerdasan akal pemberian Allah Ta'ala dengan cara giat belajar dan mencari ilmu.

Pada zaman sekarang ini sungguh memprihatinkan, karena rendahnya semangat untuk menuntut ilmu, terutama ilmu agama. Ilmu agama seakan menjadi suatu hal yang remeh. Sedangkan ilmu dunia, mayoritas orang berlomba-lomba mengorbankan apa saja untuk meraihnya. Astaghfirullah...

Kesimpulannya, dengan mempelajari ilmu agama dan mengamalkannya, berarti kita telah berusaha untuk taat kepada perintah Allah Ta'ala, sehingga kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Aamiin.

-Kejarlah akhirat, maka dunia akan mengikutimu-

Semoga penjelasan yang sedikit ini dapat difahami dan bermanfaat untuk kita semua. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, saya memohon koreksi dari seluruh pihak dan memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Billahi Fi Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat,

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun