Mohon tunggu...
Hawalluddian Haboetarian
Hawalluddian Haboetarian Mohon Tunggu... Penerjemah - Pengamat Timur Tengah dan Dunia Islam

Hidup indah, damai dan tenteram

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ilmu dan Ilmuwan di Zaman Khulafa Abbasiah (3)

23 November 2020   09:47 Diperbarui: 23 November 2020   10:04 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Al Ma'mun mengirim banyak penulis untuk membantu Al Faraa' dalam penulisan bukunya sehingga bukunya Al Hudud dapat diselesaikan dalam waktu dua tahun.

Demikian pula Al Ma'mun melunasi hutang-hutang beberapa ilmuwan. Para sejarawan menceritakan bahwa kesulitan keuangan telah dialami oleh ilmuwan dan sejarawan kesohor yaitu Al Waqidi dan oleh karenanya dia terpaksa berhutang. Tatkala Al Ma'mun tahu tentang itu maka dia mengirim uang senilai dua kali lipat yang dibutuhkan oleh Al Waqidi.

Perlindungan khalifah Al Ma'mun kepada ilmu pengetahuan dan ilmuwan tidak hanya sebatas mengadakan pertemuan-pertemuan ilmiah, memperoleh naskah-naskah dalam bahasa Yunani, menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab, dan menghormati para ilmuwan saja, tetapi juga mendorong para ilmuwan untuk berusaha mengalihkan pemikiran-pemikiran ilmiah itu ke alam nyata yaitu pengalihan ilmu ke tehnologi.

Sang khalifah meminta dari mereka misalnya untuk membuat alat peneropong sebagaimana digambarkan oleh seorang ahli geografi Yunani Batlimus dalam bukunya The Majesty. Mereka berhasil menciptakan alat itu dan mendirikan alat-alat peneropong di beberapa kota Arab seperti Baghdad dan Damaskus. Mereka juga melakukan pengukuran luas bumi.

Demikian pula Al Ma'mun menyerukan rakyatnya untuk peduli dengan warisan Yunani dan mempelajarinya. Banyak dari para ilmuwan dan sasterawan yang merespon seruannya. Lebih dari itu banyak dari ilmuwan-ilmuwan besar yang tumbuh berkembang dari dalam Baitulhikmah seperti putera-putera Musa bin Syakir, Al Khawarizmi, Sahal bin Hrun, Hunain bin Ishak dan puteranya, Thabit bin Qarrah, dan yang lain.

Kesimpulannya bahwa kerja keras Al Ma'mun dalam perlindungan ilmu dan ilmuwan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan budaya Arab Islam.

Sejatinya era khulafa Abbasiah adalah era pengecualian dalam peradaban Arab Islam dan benarlah kata mutiara: "Jika seorang raja adalah seorang ilmuwan maka sejatinya seorang ilmuwan adalah seorang raja".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun