Mohon tunggu...
Hawa Juwita Febriyana Putri
Hawa Juwita Febriyana Putri Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalistik Unpad

Unpad

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mode Pakaian yang Tren, Suka atau Ikut-ikutan Saja?

2 Desember 2020   21:51 Diperbarui: 2 Desember 2020   22:03 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak hal yang terjadi tanpa manusia bisa ketahui penyebabnya. Setiap raga yang memiliki jiwa tak urung dari segala perubahan yang menghampiri satu persatu. Bumi berotasi, manusia berevolusi. Bukan manusia jika memiliki pemikiran yang statis. Sebab manusia selalu memberikan tren-tren baru yang dinamis.

Kini, orang bergaya mengikuti suatu  hal yang populer atau bisa dibilang tren.  Tren merupakan suatu hal yang hadir saat  kepopuleran. Seiring berkembangnya zaman tren ikut berubah-ubah. Oleh sebab itu tren dikatakan hal yang bersifat dinamis. Tren tercipta dari beberapa aspek, baik itu musik dan film kegemaran, makanan, cara bergaya dan berpakaian.

Setiap tahun tren  berubah. Jika dilihat lebih jelas, apakah tren di tahun 2010 sama dengan tren di tahun 2020? Jelas sekali perbedaannya, bukan?.

Adanya platform sosial seperti Tiktok dan Instagram dapat menjadi media pendukung menyebarnya hal yang sedang tren saat ini.  

Terutama dari cara berpakaian atau  kini  sering dikenal dengan sebutan OOTD (Outfit of The Day).

Banyak kaum hawa yang merasa tergiur akan apa yang disuguhkan dalam  platform media tersebut. Berikut tiga mode pakaian yang kini sedang tren dan bisa menjadi inspirasi gaya berpakaian bagi perempuan di zaman sekarang.

Newtro
Mungkin kata retro sudah tak asing lagi ditelinga, Newtro merupakan kata gabungan dari “New” dan “Retro”. Newtro mengkombinasikan budaya pop modern dan dibangun secara bersamaan dengan nuansa ‘old’ yang bergaya vintage klasik.

 Gaya berpakaian Newtro kini banyak digandrungi oleh perempuan, karena tren ini memiliki nilai estetika ala tahun 80 dan 90 an.

Tren ini ramai sejak tahun lalu di Korea. Banyak perempuan yang gaya berpakaiannya terinspirasi dari gaya Newtro yang dihadirkan dalam serial-serial drama negeri gingseng tersebut, salah satu drama yang bernuansa Newtro yaitu serial drama “Reply 1988”.

Selain drama, gaya newtro menjadi tren di Korea hingga kini hadir ke Indonesia, sebab munculnya video musik Dynamite yang dibawakan oleh boy grup ternama, BTS (Bangtan Sonyeondan).

Newtro dapat dibuat dari berbagai konsep yang beragam, seperti mode sexy, kanak-kanak, anggun hingga bad girl.

Cottage Core
Apa itu Cottage Core? Mungkin ini menjadi pertanyaan beberapa orang saat mendengar kata ini. Cottage Core merupakan suatu gerakan yang bernilai estetika dan berkaitan dengan impian seseorang terkait kesediaannya tinggal di suatu gubuk di tengah hutan yang rindang dengan bayangan akan kehidupan yang sederhana dan sekadar jalan-jalan di tengah perkebunan buah-buahan yang segar, udara yang asri, dan bebas dari teknologi.

Cottage Core sama halnya dengan Naturecore. Tren ini banyak disukai perempuan karena dinilai sangatlah estetik dan terlihat anggun.
Mengutip dari thetab.com, Secara khas, pakaian Cottage Core dapat dibayangkan seperti perempuan yang mengenakan gaun cantik, model pakaian pemerah susu, jumper yang longgar, pakaian bermotifkan bunga-bunga dan kegiatan piknik di taman bunga.

Gambaran tren ini dapat merambat ke film kegemarannya, biasanya Cottage Core sangat menyukai film-film yang bernilai estetik seperti The Secret Garden, Little Women, Pride and Prejudice, dan Call Me By Your Name.

E-girl
Melansir dari matchstix.io, istilah Egirl merupakan akronim dari Electronic Girl atau Gadis Elektronik. Egirl merupakan gaya yang bertolak belakang dengan Soft Girl, gaya soft girl menampilkan estetika dari gadis lembut yang menyukai warna pastel dan pakaian bertema lucu. Sangat berbanding terbalik dengan Egirl.

Gaya Egirl cenderung merujuk pada penampilan yang on look. Dari segi riasan dan busana, gaya Egirl memiliki riasan mencolok dengan tema gothic look, juga pakaian yang dikenakan dalam gaya Egirl terinspirasi dari gaya punk rock. 

Gaya ini menjadi tren karena banyak yang mengunggah video bergaya Egirl di platform Tiktok.

Biasanya, ciri khasnya yaitu terdapat cincin tindikan di hidung, rok pendek sepinggang, kaos band, kalung rantai, dan blus lengan panjang bergaris yang mampu melengkapi penampilan layaknya Egirl.

Kini gaya ini sedang banyak digandrungi. Di Tiktok, lebih dari 1,5 miliar yang menggunakan tagar terkait #egirl pada penampilan videonya, serta lebih dari 675.000 tagar Instagram.

Ketiga mode busana inilah yang dinilai paling tren di kalangan perempuan saat ini. Tidak menutup kemungkinan setiap zaman bahkan setiap tahun tren busana akan berubah, karena seperti apa yang disinggung di awal, bahwa tren, terutama dalam hal busana, merupakan suatu hal yang bersifat dinamis.

Tren dibentuk karena banyak orang yang menggemari hal serupa. maka dari itu, jika Anda tidak menyukai dengan ketiga mode busana ini, bukan berarti Anda salah, sebab tren mode busana ini hanya menilai estetika, bukan menilai benar atau salahnya suatu mode.

Adanya mode-mode baru dalam berbusana saat ini dapat menginspirasi dan memotivasi kita semua untuk bisa lebih percaya diri dengan penampilan. Bagaimanapun kunci dari penampilan diri yaitu adanya kepercayaan diri.

Aneka mode pakaian pada generasi ini memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri dengan ide-ide baru yang berkaitan dengan nilai estetika. Seperti melawan rasa insecure, dan melawan beberapa pandangan yang toxic dalam berbusana.

Membebaskan setiap orang di tengah maraknya media sosial untuk menunjukan diri mereka melalui riasan dan busana. Tidak ada pembedaan dalam berpakaian, seperti harga, ukuran, kecocokan dengan skin tone dan lain sebagainya.
Mendalami dunia Fashion Design bukanlah perkara mudah. 

Busana mode busana harus bertahan demi segelintir keingintahuan orang-orang di tengah era modern. Tidak ada standar untuk memesona, kita semua tercipta dengan gaya keunikan dan estetika masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun