Mohon tunggu...
hawa hanifah
hawa hanifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melampaui Batas Realitas: Menggunakan Teori Fantasi untuk Mengevaluasi Sastra Fantasi Indonesia

2 Juli 2024   11:05 Diperbarui: 2 Juli 2024   11:08 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia Fantasi yang Koheren

Salah satu tantangan terbesar dalam menulis fantasi adalah menciptakan dunia yang koheren dan menarik. Dunia harus memiliki aturan dan logika internal yang jelas, meskipun berbeda dengan dunia nyata. Dalam karya seperti Anatomy of Taste karya Buky Schwartz, pengarang mampu menciptakan dunia fantasi yang koheren dengan detail yang kaya dan logika yang kuat. Menganalisis dunia fantasi ini, kita dapat mengapresiasi kemampuan pengarang dalam menciptakan lingkungan yang membuat pembaca merasakan dirinya berada di dalam cerita.

Studi Kasus: "Bumi" karya Tere Liye

Sebagai contoh penerapan teori fantasi, mari kita lihat novel "Bumi" karya Tere Liye. Dalam novel ini, Tere Liye menciptakan dunia yang penuh dengan makhluk gaib, kesaktian, dan petualangan seru. Teori fantastis memungkinkan kita menganalisis bagaimana struktur narasi yang kompleks dan karakter yang kuat membantu membangun dunia sebuah cerita. Tema-tema seperti persahabatan, keberanian dan penemuan diri dieksplorasi melalui simbolisme yang kaya dan elemen fantasi yang inovatif.

HAWA HANIFAH (231012400058)(UNPAM 02GSDM001)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun