"Duduklah!"
ucapku padanya sambil tersenyum manis. setidaknya aku harus meyakinkan beberapa orang petugas penjara bahwa aku orang yang ramah hati, baik, dan tidak akan melakukan apa-apa pada perempuan ini.
"Terima kasih!", katanya nyaris tanpa ekspresi
"aku cuma ingin tanya apa kabarmu?" senyumku masih manis, lebih manis dari butiran buah strawberry yang kumakan di mobil tadi.
"baik!", katanya lagi dan ini sungguh tanpa ekspresi apapun.
"syukurlah!"
kukeluarkan beberapa bungkus rokok dari dalam tasku, kusodorkan beserta korek api gas, aku tahu pasti disini dia suntuk sekali, setidaknya rokok bisa sedikit memberi ketenangan...entahlah.
"rokok?"
"Makasih"
"ini aku bawakan sedikit keperluanmu untuk beberapa waktu disini, diterima ya"
kusodorkan dua kantung plastik berisik semua barang keperluan yang dia butuhkan selama dia dipenjara. aku perempuan sama seperti dia, kebutuhanku dan dia tak jauh beda. tiba-tiba