Mohon tunggu...
Hawa Hawa
Hawa Hawa Mohon Tunggu... wiraswasta -

nothing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kopi Dingin

5 Juni 2012   17:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:22 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ingat cara bagaimana kita dulu bertemu, senyummu begitu manis, rasanya ingin terus dalam pelukanmu. Sekarang aku kehilangan, dan ketika menutup mata saja aku dapat melihatmu

Cinta yang dulu kita pakai untuk berbagi, pergi naik  pusaran angin, tak akan pernah mencintai atau hidup lagi, aku bosan menangis dan lelah mencoba, mengingat semua tentangmu, dan ketika ku tutup mata, kembali kulihat dirimu, samudraku, aku sangat benci hal ini.

"Sudah malam, masuklah!"

lelaki tua itu menawarkan tangan menuntun anak gadisnya masuk rumah

"Sebentar lagi!, aku akan masuk rumah kalau ............"

"Apa?"

"Kopi buatanku ini sudah dingin, aku tahu dia suka sekali kopi buatanku!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun