Mohon tunggu...
Hawa Hawa
Hawa Hawa Mohon Tunggu... wiraswasta -

nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY Tegur Menteri "Ini Bukan Uang Nenek Moyang Kita"

26 Juni 2011   17:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:09 1590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Rapat Kerja Badan  Anggaran DPR dan Pemerintah di gedung DPR, Rabu (15/06), DPR dan Pemerintah akhirnya sepakat menetapkan besaran Defisit 2012 pada kisaran 1,4-1,9 persen, lebih tinggi 0,1 persen dari asumsi pemerintah sebelumnya.

terkait penetapan keputusan besaran Defisit itu Presiden SBY peringatkan menterinya untuk tidak mengambil keputusan sendiri dalam sendiri dalam menyusun anggaran, khususnya terkait defisit. Defisit harus dipertimbangkan dengan saksama dari beragam aspek dan harus sepengetahuan Presiden.

saat pembukaan sidang kabinet paripurna di Jakarta (24/6) dihadiri Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri itu mengagendakan evaluasi APBN tahun 2011 dan mengkaji Rancangan APBN (RAPBN) 2012. Presiden SBY menegaskan " Keputusan dan penetapan defisit harus pada tingkat Presiden. Menteri boleh memberi rekomendasi kepada saya, tetapi jangan tiba-tiba diketuk palu meskipun itu dibicarakan bersama DPR. Harus sampai tingkat saya, sehingga saya bisa jamin keamanan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),”

”Sudah saya gariskan, defisit harus pas. Sebaiknya kita menuju ke anggaran berimbang. Kalau terpaksa harus ada defisit untuk stimulasi pertumbuhan, membiayai pembangunan, menjalankan kegiatan pemerintahan, harus kita terima defisit itu. Tetapi, kalau urgensinya tidak ada dan defisit diambil dari pinjaman, apalagi luar negeri, itu bukan solusi,” kata Presiden.

Defisit APBN, tegasnya, akan berdampak luas jika pemerintah keliru menetapkan angkanya. ” Ini bukan uang nenek moyang kita.!" Ini uang yang diperoleh dari pajak, dari berbagai penerimaan,” kata Presiden.

Lho, kok marah-marah si pak SBY, ada apa sih pak?, ada masalah serius ya?. Kan sesuai amanat undang-undang, yang mengangkat menteri itu kan hak preogratif bapak, nah kalau menterinya salah berarti yang ngangkat turut salah dong?, yang ngangkat nggak becus dong, kenapa tidak evaluasi menyeluruh sih pak? Kan biar tau inti persoalan sebenarnya apa dan dimana. Heheheh….

Nah, trus kalo Pak SBY sampe marah-marah ke menteri yang diangkat dan dipilihnya sendiri, berarti ada apa-apanya dong,,, please deh pak SBY J4nG4n L3b4y….!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun