Mohon tunggu...
ManG JIMs
ManG JIMs Mohon Tunggu... Lainnya - orang desa

Change world with love

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rokok Undangan

5 Februari 2010   13:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:04 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Keunikan lain, dalam kenduri di daerah itu. Orang yang di undang akan memberikan barang atau uang sesuai dengan rokok yang diterima. Umpamnya, ia menerima rokok upet tambang dan berniat memberi uang kondangannya sebesar Rp3.000,-. Pada saat itu, uangnya lima ribu rupiah, maka si petugas yang menjaga koropak akan mengembalikan sebesar Rp2.000,-.

"Mungkin bagi pendatang melihat uang kondangan dikembalikan merasa heran. Tapi di sini, pengembalian uang kondangan itu sudah lajim. Petugas itu pun transparan dan mencatat siapa-siapa yang memberikan amplop dengan besarannya. Kita pun tidak perlu malu, baik si pemangku hajat atau si undangan," ujarnya.

Nah, pertanyaannya bagaimana kalau kita menolak ketika diberi rokok? Jawab Ilah, "tidak ada masalah, apakah kita menerima atau menolak ketika diberi rokok. Jika kita menolak, artinya tidak akan datang ke tempat kenduri. Si pemangku hajat, tidak akan marah. Misalnya merasa disepelekan atau dihina. Justru ini lah sebuah demokrasi di desa yang indah," tegasnya.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun