Malang, 5 Agustus 2024 -- Dalam upaya meningkatkan kesehatan anak-anak melalui pengobatan alami, Kelompok 61 Gelombang 9 dari Program Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), didukung sepenuhnya oleh DPPM UMM dengan dosen pendamping lapangan ibu Lilis Setyowati., MSc mengadakan kegiatan edukasi bertajuk "Menjaga Kesehatan Anak dari Batuk, Flu, dan TBC: Tips untuk Orang Tua" di TK Kartika IV-5. Kegiatan ini melibatkan para orang tua dalam mengenalkan ramuan herbal untuk menjaga kesehatan.Â
Ketua kelompok PMM, Muhammad Nasron Zakirin (22) menyampaikan tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memotivasi orang tua memanfaatkan tanaman obat keluarga (TOGA) dalam pengobatan. "Kami berharap dengan adanya edukasi ini, orang tua/wali murid TK Kartika dapat meminimalisir penggunaan bahan kimia dan lebih memilih pengobatan menggunakan bahan tradisional yang bisa menyembuhkan penyakit ringan pada anak-anak," jelas Nasron.
Edukasi yang diikuti oleh 26 orang tua ini melibatkan para guru dan anggota PMM sebagai fasilitator. Obat tradisional yang digunakan dalam edukasi ini adalah jamu kunyit asam dan jamu instan kencur jahe. Para orang tua diajarkan cara membuat jamu tersebut dari awal hingga akhir.
Kunyit asam kaya akan antioksidan yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Konsumsi rutin dapat membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit. Kunyit mengandung kurkumin, senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Ini dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang bermanfaat untuk kondisi seperti radang sendi dan gangguan inflamasi lainnya. Berikut adalah resep pembuatan Herbal Jamu Kunyit Asam :
Bahan :
- kg Kunyit: Anti-inflamasi, meningkatkan fungsi hati, dan memperbaiki sistem pencernaan.
- kg Asam jawa
- kg Gula merah
- kg Gula pasir
- 1 liter air
Langkah pembuatan :
1. Campurkan air, kunyit yang sudah diblender dan diperas sarinya, asam jawa, gula merah, dan gula pasir.
2. Masukkan ke dalam panci dan rebus hingga mendidih. Angkat dan saring. Nikmati setelah dingin.
Jamu Instan Kencur JaheÂ
Kombinasi kencur dan jahe dalam jamu ini efektif dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh berkat kandungan antioksidannya, yang membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit. Berikut adalah cara pembuatannya :
Bahan :
- 1 kg Kencur: Meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi batuk, dan mengurangi radang.
- kg Jahe : Meredakan mual, memperbaiki pencernaan, dan menghangatkan tubuh.
- sereh : Meredakan batuk, meningkatkan kekebalan tubuh, dan sebagai antioksidan.
- 2 helai daun pandan : Meredakan nyeri sendi, menurunkan tekanan darah tinggi dan membantu mengatasi insomnia.
- kg gula merah
- kg gula pasir
- 1 liter air
Langkah pembuatan :
1. Parut kencur dan jahe, lalu masing-masing diperas untuk diambil sarinya.
2. Siapkan air untuk direbus lalu tambahkan sari kencur dan jahe, sereh, gula merah, gula putih, dan daun pandan.
3. Rebus sampai air menyusut dan berubah menjadi kental, lalu kecilkan apinya.
4. Aduk terus sampai berubah menjadi gulali lalu matikan kompor sambil terus diaduk.
5. Jika sudah mengeras atau berubah menjadi serbuk, angkat lalu saring untuk mendapatkan serbuk yang halus.
6. Jamu sudah siap dihidangkan dengan diseduh di air panas maupun air dingin.
7. Jamu dapat bertahan selama 1 bulan pada suhu ruang dan 2 bulan dalam kulkas.
Ibu Fitri, orang tua dari siswa bernama Arjuna, memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. "Metode penyuluhan yang interaktif dan menarik. Tutorial pembuatan jamu instan sangat membantu kami sebagai orang tua. Jamu yang instan lebih praktis dan mudah dibuat, sehingga kami bisa rutin memberikan jamu yang sehat untuk anak-anak."
Selain memberikan manfaat kesehatan, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam merawat kesehatan anak-anak mereka dengan cara yang lebih alami dan aman. Harapan besar kegiatan ini yang didukung oleh DPPM UMM, dengan dosen pembimbing lapangan ibu Lilis Setyowati., MSc dapat mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia dan lebih mengutamakan penggunaan bahan tradisional yang lebih aman dan alami, dan mengurangi efect dari bahan kimia, dengan memanfaatkan kearifan lokal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI