Lingkungan tempat tinggal sangat penting untuk dijaga kebersihannya. Manusia dengan alam hidup berdampingan dan harus saling menjaga satu sama lain. Salah satu upaya manusia dalam mewujudkannya adalah memastikan aliran sungai tidak tersumbat.
Masyarakat di daerah tertentu dapat menjaga lingkungan sekitar yaitu dengan cara melakukan kerja bakti yang dilakukan rutin setiap minggu. Dalam hal ini, Mahasiswa/i UNNES GIAT Angkatan ke-2 berinisiatif untuk melakukan kerja bakti tetapi bukan hanya sekedar membersihkan sampah yang berserakan di lingkungan sekitar melainkan membuat program kerja bakti susur sungai yang bekerjasama dengan pihak BBWS BS yang beranggotakan 13 orang dan Relawan Kalicino.
Adapun berikut beberapa penjelasan yang meliputi definisi, tujuan serta manfaat dari kegiatan kerja bakti susur sungai.
BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menjelaskan bahwa yang dimaksud susur sungai ialah suatu tindakan yang dilakukan oleh komunitas tertentu ataupun masyarakat di sebuah daerah untuk mencegah banjir. Selanjutnya tujuan dari kegiatan ini yaitu sebagai upaya dalam mengamati titik-titik sumbatan yang mempengaruhi lancarnya aliran sungai dari hulu ke hilir.Â
Sedangkan manfaat dari kegiatan kerja bakti susur sungai adalah meminimalisir terjadinya banjir, membantu warga sekitar khususnya di Desa Bero agar mencukupi ketersediaan air bersih dan menjaga ekosistem sungai. Selain itu, sungai yang penuh dengan sampah juga akan mengundang penyakit diare karena lalat yang hinggap di sampah-sampah tersebut bisa saja setelahnya hinggap ke makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh warga.
Berdasarkan permasalahan tersebut Mahasiswa/i UNNES GIAT Angkatan ke-2 mengadakan program kerja bakti susur sungai yang dilaksanakan pada Minggu, 28 Agustus 2022. Kegiatan dimulai dengan briefing dan apel pagi pukul 07.51 selanjutnya semua pihak yang terlibat langsung menuju lokasi.Â
Pada awalnya titik susur sungai ditargetkan untuk wilayah kalicino tepat di belakang posko UNNES GIAT Desa Bero namun setelah melalui proses pengecekan yang lebih dalam maka diputuskan untuk berpindah posisi yakni di sekitar jembatan dukuh gatak perbatasan antara RW 07 dan RW 11.Â
Kerja bakti dilakukan dengan membuka pintu air dan menyedot air sungai agar sedikit surut untuk memudahkan pihak BBWS BS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo) masuk ke sungai dan membantu mengangkat sampah untuk dipindahkan ke titik pengumpulan sampah.
Berbagai macam jenis sampah bertebaran di area jembatan, dan banyaknya limbah rumah tangga, kayu, bambu dan ranting yang akhirnya menyumbat aliran sungai. Warga sekitar, Relawan Kalicino, para pemuda, serta pastinya Mahasiswa UNNES GIAT Angkatan ke-2 juga ikut berpartisipasi dalam pengangkutan sampah dan ikut turun langsung ke sungai. Lapisan lainnya yang ikut serta membantu adalah ibu-ibu, mereka menyiapkan konsumsi berupa gorengan, makanan ringan, dan air minum hangat. Kegiatan selesai pukul 11.00 siang dan terlaksana dengan aman, semua pihak tidak ada yang terluka ataupun tenggelam karena sungai yang cukup dalam.