[caption id="attachment_211142" align="aligncenter" width="620" caption="ilustrasi/admin (KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT)"][/caption]
Pertandingan persahabatan antara timnas Indonesia vs Korea Utara yang bertajuk SCTV Cup akan menjadi ajang balas dendam bagi Indonesia yang dikalahkan oleh Korea Utara saat kualifikasi Piala Dunia 1990 dari dua kali pertemuan antara kedua negara, saat pertemuan pertama di Jakarta 18 Mei 1989 timnas Korea Utara berhasil menahan imbang 0-0 timnas Indonesia, sedangkan pada saat pertemuan ke dua di Pyongyang 9 Juli 1989 Timnas Indonesia takluk dengan skor 1-2.
Apakah timnas Indonesia juga akan takluk atau ditahan seri oleh Timnas Korea Utara?, menarik untuk disaksikan nanti akankah timnas kita mampu membalas dendam saat takluk di Pyongyang pada tahun 1989 lalu.
Secara kualitas mungkin timnas Korea Utara ini masih setingkat lebih baik dari timnas kita tapi itu tidak menjadi faktor mutlak bahwa timnas Indonesia akan mudah dipecundangi oleh timnas Korea Utara, ingat kita bermain dikandang sendiri, Stadion GBK yang angker bagi tim lawan plus dukungan dan pekikan suporter yang mungkin akan membuat nyali tim lawan keder!, apakah nyali tim Korea Utara ini akan keder, secara mental mungkin pemain dari negeri komunis ortodok ini lebih keder kepada para penguasa/junta militer dinegaranya dibandingkan dengan tekanan suporter tim lawan yang ngga ada apa-apanya bagi mereka.
Dilihat dari segi permainan. mungkin kita disini sangat jarang menonton timnas Korea Utara ini, tapi melihat penampilan mereka saat piala dunia 2010 di Afrika Selatan lalu yang ciamik, saat hanya kalah tipis 1-2 dari Brasil dan mengundang decak kagum dari para penonton.
Bolehlah, kita bilang mereka bermain bola penuh dengan determinasi yang sangat tinggi demi membela negara walaupun tidak dibayar dengan sepeser uangpun, Â tapi kalau sudah menyangkut doktrinasi membela negara, maka mereka para pemain, akan rela mati dilapangan hijau demi membela negara.
Kalau melihat timnas Korea Utara ini, tipikal permainan nya seperti negara blok timur lain yaitu :Â kolektif, penuh determinasi dan aggresif. Kalau boleh dibandingkan dengan level Asean mungkin mirip dengan timnas Vietnam, militansinya itu loh seolah ngga kenal lelah mengejar bola dan mempressure lawan walau tidak ditunjang dengan skill individu yang mumpuni sebagai pemain bola.
Tapi kalau Vietnam levelnya determinasinya dan agresifitas masih 70%, maka timnas Korea Utara ini ibarat kata sudah full 100% determinasi dan aggresifitasnya, ini yang harus diwaspadai oleh para pemain timnas kita, karena harus diakui timnas kita kurang lama waktu berkumpulnya dan masih belum terlihat padu dan kompak dalam memainkan irama permainan pada saat menyerang dan pada saat bertahan, ditambah lagi dengan begitu banyaknya pemain baru ditimnas saat ini, plus sebelum menghadapi timnas Korea Utara ini, tidak ada jadwal uji coba buat timnas, baik itu lawan tim lokal maupun tim luar, yang membuat pelatih Nilmaizar mungkin agak susah membentuk kerangka tim untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pemain di masing-masing lini timnas.
Melihat dari komposisi pemain yang dibawa dan perkiraan line up pemain yang kemungkinan akan dipasang timnas Korea Utara nanti, maka ada beberapa pemain dari Korea Utara yang harus benar-benar diwaspadai oleh pemain Indonesia dan terutama pelatih Nilmaizar, agar dapat memberikan strategi yang tepat guna mematikan pergerakan mereka yaitu :
1.      Defender : Ri Kwang Chon dan Ri Kwang Hok, kenapa? Karena melihat dari statistik mereka yang selalu tampil dalam membela negaranya, terutama Kwang Chon sang kapten berumur 26 tahun sarat pengalaman dangan caps tampil 63 dan mencetak gol 1 buat negaranya, saat ini Kwang Chon bermain diklub Thailand Muangthong United dan Kwang Hok pemain muda sarat pengalaman juga sudah mencetak 1 gol dari 30 kali penampilan. Untuk sekelas bek prestasi mereka sangat bagus dalam menyerang membantu para pemain depan itu dibuktikan dengan torehan 2 gol yang sudah dicetak mereka berdua.
Itu harus diwaspadai oleh pemain kita, tapi sisi positifnya bisa diambil saat mereka keasikan menyerang dan lupa untuk turun membantu pertahanan itu bisa dimanfaatkan oleh para pemain kita yang mempunyai akselerasi yang cepat dalam menyerang agar jeli dalam melihat peluang itu dan  harus dimaksimalkan oleh pemain kita sehingga bisa menciptakan gol buat timnas Indonesia.