Pertandingan Friendly Match antara Indonesia vs Vietnam adalah laga uii coba bagi kedua negara sebelum turun ke ajang AFF Cup 2012 di Thailand & Malaysia. Pertemuan resmi kedua tim terakhir terjadi pada 11 Juni 2008 di Surabaya dalam laga persahabatan yang dimenangkan oleh Indonesia 1-0 saat itu.
Entah untuk mengambil tuah kemenangan seperti tahun 2008 silam atau apa, PSSI menjadwalkan laga uji coba Vs Vietnam ini berlangsung di Surabaya yang kali ini dilaksanakan di GBT pada tanggal 15 September 2012, kita berharap tuah yang sama juga terjadi disana dengan Timnas Indonesia mengalahkan Vietnam.
Atau karena animo masyarakat Surabaya yang lebih semarak dalam membela timnas Indonesia dengan penuhnya Stadion GBT seperti saat laga Persebaya Surabaya Vs Quen Park Rangers 23 Juli 2012, memang saat laga Timnas Indonesia dilangsungkan di SUBK Jakarta animo masyarakat kurang sekali dengan tidak penuhnya kapasitas stadion oleh penonton seperti contoh terakhir saat Indonesia Vs Korea Utara yang sepi dari kehadiran penonton.
Setelah menghadapi Korea Utara pada tanggal 10 September 2012 dengan kekalahan skor 0-2 buat Indonesia, dimana dari pertandingan saat melawan Korea Utara itu masih ada beberapa "PR" yang harus segera dibenahi dan diperbaiki oleh pelatih Nilmaizar.
Dari komposisi pemain Vietnam yang dipanggil oleh pelatih Phan Thanh Hung dalam rangka untuk mengikuti AFF Cup 2012 dan dibawa untuk menghadapi uji coba melawan Indonesia ada beberapa pemain yang harus diwaspadai oleh pemain Indonesia, Timnas Vietnam sekarang berisikan pemain senior dan yunior mereka adalah :
- Mildfielder :Le Tan Tai dan Nguyen Vu Phong dua gelandang senior mereka yang selalu menajdi tulang punggung timnas Vietnam sampai saat ini, Nguyen dengan caps 38 kali dan sudah mecetak 7 gol dan bermain untuk klub Becamex Binh Durong diliga lokal Vietnam dan Le Tan Tai gelandang paling senior dan menjadi jendral dilapangan tengah Vietnam ini kalau bisa mematikan alur serangan yang hampir 70% pasti berasal dari Le Tan Tai ini maka dipastikan sudah mematikan tekanan serangan yang mungkin ditimbulkan oleh lini tengah dan lini depan Vietnam, dalam mengancam gawang Indonesia yang kemungkinan dijaga oleh Wahyu Tri atau Hendra Prasetya yang saat menghadapi Korea Utara bermain sangat bagus. Tinggal bagaimana caranya lini tengah Indonesia mengkreasi serangan dari tengah untuk memberikan umpan-umpan terukur kepada para striker Indonesia.
- Forward : Le Cong Vinh, Nguyen Viet Thang, Nguyen Quan Hai, Tiga striker maut milik Vietnam ini, Le Cong Vinh sampai saat sekarang posisinya masih belum bisa tergantikan oleh para pemain yunior, dan selalu menjadi starter saat Vietnam berlaga dengan caps 52 dan gol yang telah dicetak 31 gol oleh pemain ini, pemain yang selalu haus gol dan sangat berbahaya dikotak penalti lawan. Harus benar-benar diwaspadai oleh para defender kita terutama oleh dua center back kita yang kemungkinan kembali akan digalang oleh Wahyu Wijiastanto dan Hamdi Ramdan seperti saat terakhir melawan Korea Utara. Dengan Tandem Cong Vinh kalau tidak striker senior Nguyen Viet Thang tandem yang sudah lama berpasangan, dengan statistik Nguyen Viet Thang caps 32 kali dan 8 gol yang telah dicetak. Atau striker muda mereka sebagai generasi penerus dari Le Cong Vinh dan Nguyen Viet Thang yaitu Nguyen Quang Hai yang juga berbahaya dikotak penalti lawan dengan statistik 29 caps dan sudah mencetak 5 gol.
Hanya itu pemain kunci dan berbahaya yang dimiliki oleh Vietnam, walau tidak tetutup kemungkinan ada pemain lain yang menonjol, tetapi  dari beberapa kali pertemuan dengan timnas Indonesia memang pemain tersebut yang selalu merepotkan barisan tengah dan belakang Indonesia terutama Le Cong Vinh yang mencetak salah satu gol ke gawang Malaysia.
Dan juga perlu diwaspadai kepercayaan diri pemain timnas Vietnam saat ini pastinya sangat tinggi setelah menekuk Malaysia dengan skor 2-0, dengan modal itu motivasi pemain Vietnam pastinya berlipat ganda untuk meraih 3 kali kemenangan beruntun mereka di pertandingan uji coba internasional atas Indonesia berbanding terbalik dengan motivasi dan semangat dari para pemain Indonesia yang saat ini mungkin sedang down akibat kekalahan dari Korea Utara.
Melihat dari uji coba terakhir Indonesia saat menghadapi Korea Utara, dari sepanjang permainan selama 90 menit Indonesia terus ditekan oleh Korea Utara dengan permainan determinasi dan agresifitas yang spartan dari pemain Korea Utara saat itu, maka tipikal pemainan Vietnam mungkin ada kemiripan dari hal tersebut diatas dan perlu diwaspadai oleh pemain Indonesia seperti tulisan saya diartikel (Link).
Berkaca dari pertandingan itu maka setidaknya dapat dilihat, adalah lini tengah Indonesia yang bermasalah dengan gelandang breaker dan gelandang pemberi umpan yang coba dilakukan oleh Taufik sendirian tapi tidak berhasil, dengan posisi Taufik sebagai gelandang yang berposisi terlalu dalam. ini membuat dia susah untuk mengalirkan bola disaat yang tepat karena sudah keburu dipressing oleh pemain lawan saat masih didaerah permainan sendiri. Solusinya adalah dengan menaikkan posisi Taufik agak kedepan atau ditambah gelandang bertipe perusak lagi untuk membantu Taufik sehingga dia bisa fokus untuk mengalirkan bola dengan tidak terburu-buru dikarenakan sudah dipressing pemain lawan saat masih didaerah pertahanan sendiri, seperti yang selalu ditunjukkan dia di Persebaya dengan tandemnya Rendy Irawan, tampaknya Valentino Talebun cocok diposisi itu untuk membantu Taufik, Valentino ini lumayan bagus dalam memutus aliran bola dan juga lumayan bagus dalam mengalirkan bola kedepan.
Dengan adanya rekan dilini tengah tersebut, diharapkan nanti menghadapi Vietnam dan saat ujicoba lain atau di AFF Cup nanti serangan Indonesia lebih bervariasi dengan tidak terlalu terfokus melalui sayap lagi, sayap lagi, posisi penyerang sayap tampaknya tidak akan berubah, kemungkinan tetap akan diisi oleh Okto dan Ellie Aboy, khusus buat Ellie yang staminanya mulai berkurang kalau dihadapkan dengan pertandingan bertensi tinggi maka harus ada pengganti yang sepadan paling tidak kalau bisa yang hampir menyamai penetrasi yang selalu dilakukannya.
Untuk Irfan Bachdim sangat bagus sekali dia sebagai striker tetapi lebih baik lagi dia sebagai second dengan penetrasi dan kelincahan dari dia yang selalu dapat menahan bola agak lebih lama dibanding dengan pemain lain, seperti yang ditunjukkan saat melawan Korea Utara kemarin dan membuat para defender Korea Utara selalu mengawasi pergerakan Irfan. Itu yang harus bisa dimanfaatkan nanti dengan memasang tandem yang cocok sebagai target man didepan gawang, kalau saya melihat Patrich Wanggai bisa menjalankan tugas itu, seandainya Patrich Wanggai tidak datang dan ikut bergabung dengan TC Timnas Indonesia maka Titus Bonay bisa dipasang diposisi itu, walau sebenarnya karakter Titus Bonay adalah bukan sebagai striker murni didepan tetapi lebih kepada penyerang yang selalu beroperasi untuk selalu melakukan tusukan dari sayap baik sebelah kiri maupun sebelah kanan.
Untuk center back memang tidak ada pilihan lain dari Nilmaizar selain memasang Wahyu Wiji yang berpostur ideal dan tandemnya Hamdi Ramdan dari statistik mereka saat melawan Korea Utara kemarin saya melihat duet ini sebenarnya sudah bagus sampai menit ke 66, tetapi mungkin karena tidak fokus atau stamina yang mulai menurun akibat tekanan pemain Korea Utara yang bertubi-tubi, menyebabkan Hamdi melakukan kesalahan fatal yang berbuah gol bagi Korea Utara saat itu, hal ini yang harus dicegah oleh pelatih Nilmaizar untuk memberi instruksi kepada bek agar tidak cepat mengambil keputusan untuk mentackle pemain depan lawan saat kalah kecepatan karena itu bisa fatal dan merugikan tim.
Kuncinya untuk menang melawan Vietnam adalah pemain harus bisa tetap Fokus dan Konsentrasi selalu dalam permainan dan tidak boleh lengah dengan selalu mengawasi dan menjaga segala pergerakan pemain tengah dan depan Vietnam baik itu tidak membawa bola maupun saat membawa bola.
Kalau itu bisa terlaksana dengan baik para pemain fokus dan konsentrasi tinggi apalagi setelah sekarang timnas Indonesia ini didukung oleh ahli Sport Science dari klub Brazil Jainos matos dan Fisioterapis Leonardo untuk meningkatkan stamina dan fisik pemain Indonesia maka kemungkinan memetik angka atas Vietnam cukup besar.
Baca juga prediksi selanjutnya di Sini
Note :
Walau sport science ini begitu diterapkan sekarang tidak serta merta langsung mendapat hasil yang signifikan, tidak begitu mekanisme kerjanya karena akan didapat hasil yang signifikan jika itu dilaksanakan sekarang paling tidak 1-2 tahun lagi baru nampak hasilnya terhadap kebugaran seorang pemain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H